Menu

Euro Bertekuk Lutut Di Tengah Ketangguhan Dolar AS

A Muttaqiena

EUR/USD bergeming pada kisaran 1.2020 yang menjadi level terendahnya sejak 1 Desember lalu, meski data inflasi Zona Euro mengungguli ekspektasi.

Seputarforex - Indeks dolar AS makin melambung dalam perdagangan hari ini (3/Februari), sementara euro mencetak penurunan hari ketiga beruntun terhadap USD. EUR/USD bergeming pada kisaran 1.2020 yang menjadi level terendahnya sejak 1 Desember lalu, meski data inflasi Zona Euro mengungguli ekspektasi. Masalah internal Uni Eropa meningkatkan kesangsian pasar terhadap outlook ekonomi kawasan.

Grafik EUR/USD Monthly via Tradingview.com

Laporan preliminer dari Eurostat menunjukkan inflasi Zona Euro meningkat 0.9 persen (Year-on-Year) pada bulan Januari 2021, sukses pulih dari keterpurukan -0.3 persen yang tercetak pada bulan Desember 2020 . Prestasi ini lebih baik dibanding kenaikan 0.5 persen yang diproyeksikan oleh konsensus sebelumnya.

Inflasi inti turut terdongkrak 1.4 persen (Year-on-Year) di awal tahun, jauh mengungguli prakiraan yang hanya 0.2 persen. Terlepas dari itu, para ekonom masih skeptis dalam memandang keberlanjutan data inflasi Zona Euro. Lockdown yang berkepanjangan kemungkinan mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi dan makin banyaknya perusahaan pailit, sehingga tekanan harga-harga tetap akan jauh dari target 2 persen yang diharapkan oleh bank sentral.

Situasi domestik Uni Eropa juga diwarnai dengan kekhawatiran tentang lambannya program vaksinasi. Uni Eropa baru memesan vaksin COVID-19 setelah beberapa negara lain ( salah satunya Inggris ), sehingga produsen terkemuka seperti Pfizer dan AstraZeneca memiliki kewajiban kontraktual untuk memenuhi pesanan negara-negara lain terlebih dahulu sebelum mendistribusikan vaksin di Uni Eropa.

Walaupun vaksin COVID-19 besutan Pfizer dan AstraZeneca diproduksi di dalam kawasan Uni Eropa, negara-negara anggotanya justru masuk pada urutan belakang penerima vaksin. Merespons masalah ini, Komisi Eropa berencana membatasi pengiriman ekspor vaksin COVID-19 yang diproduksi di dalam kawasannya oleh produsen-produsen yang belum memenuhi kontraknya dengan negara setempat. Hal ini memicu kontroversi antara Uni Eropa dengan para produsen vaksin dan Inggris, sehingga justru meningkatkan risiko kegagalan program vaksinasi sekaligus memperburuk hubungan luar negeri.

Para analis masih mempertahankan proyeksi bearish USD tahun ini, tetapi reli EUR/USD tampaknya menghadapi tantangan berat dalam waktu dekat. Sebagaimana diungkapkan oleh analis dari ING dalam catatan riset yang dikutip oleh Reuters, "Konsensus awal tahun tentang penurunan dolar secara luas tampaknya akan semakin tertantang kuartal ini. Mutasi virus, pembagian vaksin yang tidak merata, dan pasar aset yang menggelembung, semuanya mengarah pada satu periode volatilitas alih-alih reli lancar pada aset-aset berisiko."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE