Menu

Euro Lanjut Menguat Di Tengah Konflik Dagang Internasional

N Sabila

Euro terus menguat. Melemahnya Dolar AS gara-gara konflik perdagangan menjadi pendukungnya. Minggu ini, data Inflasi juga akan menjadi fokus.

Seputarforex.com - Euro menguat terhadap Dolar AS dan Poundsterling di sesi perdagangan Selasa (26/Jun) pagi ini. EUR/USD diperdagangkan pada posisi 1.1713. Pasangan mata uang tersebut melonjak dari angka 1.1639 ke angka 1.1690 tadi malam akibat melemahnya Dolar AS. Sementara itu, EUR/GBP naik ke angka 0.8816, dari angka 0.8810. Konflik dagang internasional masih menjadi fokus utama, tapi minggu ini, pasar diperkirakan juga akan mengantisipasi rilis inflasi Zona Euro dan Jerman.

 

 

Penasihat Trump Tegaskan Tak Ada Batasan Investasi Untuk Negara Selain China

Dolar AS melemah terhadap mata uang mayor termasuk Euro, setelah munculnya pernyataan pejabat-pejabat Amerika Serikat perihal pembatasan investasi. Menteri Keuangan Steven Mnuchin kemarin mengungkapkan bahwa pembatasan investasi, yang rencananya akan diterapkan pada perusahaan-perusahaan China di AS, dapat berlaku juga untuk negara-negara lain apabila terjadi suatu pelanggaran.

Pernyataan Mnuchin itu sempat membuat EUR/USD bergerak turun. Terlebih lagi, hubungan antara AS dan Uni Eropa tengah memanas gara-gara kebijakan Presiden Trump yang akan menerapkan bea impor 20 persen terhadap unit mobil dari Uni Eropa.

Namun kemudian, penasihat ekonomi dan perdagangan Presiden Trump, Peter Navarro muncul menyanggah pernyataan Menteri Keuangan AS. Navarro mengatakan bahwa rencana pembatasan investasi hanya akan berlaku untuk China. Ia menambahkan, pasar juga terlalu cepat berasumsi dalam menanggapi kabar sehingga menyebabkan miskomunikasi. Akibat bantahan Navarro tersebut, EUR/USD yang hampir tergelincir kembali naik dan melanjutkan relinya hingga sesi perdagangan siang ini.

 

Fokus Data CPI Zona Euro Minggu Ini

Sebagian analis memandang penguatan Euro masih rentan, salah satunya adalah karena masih ada kekhawatiran dari gejolak politik. Analis Reuters menuliskan, walaupun politik Italia sudah tenang, tetapi masih ada ketidakstabilan politik di Jerman. Kanselir Angela Merkel menghadapi tekanan untuk segera menyelesaikan masalah migrasi. Jika salah mengambil kebijakan, maka akan membahayakan keutuhan pemerintahannya.

Selain itu, menurut analis DailyFX, Data inflasi (CPI) yang akan dirilis oleh Jerman dan Zona Euro pekan ini patut diperhitungkan. Setelah kebijakan ECB yang dinilai dovish minggu lalu, data CPI akan menjadi petunjuk penting bagi para trader untuk memprediksi pergerakan Euro ke depan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE