Menu

Euro Lanjutkan Reli, Tapi Aktivitas Ekonomi Masih Memburuk

A Muttaqiena

Euro menguat tiga hari beruntun berkat pelemahan Dolar AS. Namun, laporan ekonomi Zona Euro tetap mengecewakan.

Pasangan mata uang EUR/USD mencatat kenaikan harian lebih dari 0.3 persen di kisaran 1.1150 pada pertengahan sesi Eropa hari ini (5/Agustus). Namun, reli Euro tersebut lebih dipengaruhi oleh memburuknya sentimen pasar terhadap Dolar AS akibat eskalasi konflik dagang AS-China. Dari ranah domestik, laporan hasil survei mengenai aktivitas ekonomi sektor swasta Zona Euro masih menunjukkan perlambatan.

Grafik EUR/USD Daily via TradingView.com

Skor Purchasing Managers' Index (PMI) komposit untuk kawasan Zona Euro dilaporkan jatuh ke 51.5 pada bulan Juli 2019, sesuai ekspektasi awal. Namun, PMI untuk sektor jasa malah tergelincir dari 53.3 menjadi 53.2. Dengan demikian, laporan-laporan ini mendukung ekspektasi pasar mengenai prospek pelonggaran moneter tambahan oleh bank sentral Eropa (ECB) dalam waktu dekat.

"Sektor jasa terus menopang ekspansi perekonomian Zona Euro pada awal kuartal ketiga. Namun, ada sinyal bahwa skala perlambatan (sektor) manufaktur mulai membebani," kata Chris Williamson, pimpinan ekonom bisnis di IHS Markit.

Pertumbuhan ekonomi di kawasan Euro hanya melaju 0.2 persen pada kuartal II/2019, setelah mencatat kenaikan 0.4 persen pada kuartal pertama. Perusahaan-perusahaan Eropa menyalahkan penurunan permintaan akibat perang dagang dan ketidakpastian geopolitik sebagai faktor utama penyebab memburuknya kondisi ekonomi. Padahal, faktor-faktor tersebut belum terselesaikan hingga kini. Dalam kuartal ketiga, IHS Markit memperkirakan ekspansi akan melambat lagi hingga pertumbuhan hanya mencapai 0.1 persen, karena bertambahnya prospek kenaikan jumlah pengangguran.

Williamson menambahkan, "Sumber pertumbuhan utama (Zona Euro) saat ini tampaknya konsumen, yang ditopang oleh kekuatan relatif di pasar tenaga kerja. (Namun) ada sinyal bahwa mesin pertumbuhan ini juga kehilangan daya, dan menambah beban lagi untuk perekonomian dalam beberapa bulan ke depan."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE