Menu

Euro Makin Merana Di Sesi Asia Setelah Pidato Draghi

N Sabila

Euro mendekam di dekat level rendah 14 bulan di sesi perdagangan Asia, Kamis (25/09) pagi ini, setelah malam tadi terpaksa menyerah pada stop loss penjualan di $1.2800. Kemerosotan Euro ini terjadi setelah komentar Presiden ECB, Mario Draghi, bahwa bank sentral Eropa tersebut akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif.

Euro mendekam di dekat level rendah 14 bulan di sesi perdagangan Asia, Kamis (25/09) pagi ini, setelah malam tadi terpaksa menyerah pada stop loss penjualan di $1.2800. Data dari Reuters, mata uang tunggal tersebut jatuh ke level rendah $1.2774, mendekati level rendah semenjak tahun 2013, yakni di $1.2740. Terakhir, mata uang tersebut diperdagangkan di $1.2777.


Terhadap Poundsterling, Euro pun tumbang dengan pair EUR/GBP yang ambruk 0.205 ke 0.7823. Demikian pula terhadap Yen, EUR/JPY gugur 0.56% ke posisi 139.11.

Kemerosotan Euro ini membantu indeks dolar untuk menembus di atas 85.000 untuk pertama kalinya sejak bulan Juli 2010. Indeks ini sempat memuncak ke posisi 85.091 sebelum akhirnya menghuni posisi 85.084.

Kemerosotan Euro ini terjadi setelah malam tadi, Presiden ECB, Mario Draghi, menyampaikan komentarnya bahwa bank sentral Eropa tersebut akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif dalam jangka waktu yang dibutuhkan. Suku bunga rendah pun akan dipertahankan untuk waktu yang lama. Akan tetapi, pernyataan Draghi tersebut tampaknya belum bisa meredakan skeptisme publik terhadap keampuhan pinjaman berbunga rendah bagi bank-bank di Eropa.

Selain itu, indeks Ifo Jerman yang mendeskripsikan kepercayaan bisnis, dilaporkan memburuk selama lima bulan berturut-turut hingga September ini. Iklim bisnis di negara ekonomi nomor satu di Zona Euro tersebut jeblok ke 104.7 dari sebelumnya di 106.3. Data ini makin menambah kekhawatiran pasar bahwa Jerman sedang kehilangan momentum.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE