Menu

Euro Melemah Ditekan Polemik Anggaran Italia

N Sabila

Setelah Italia resmi menargertkan defisit 2.4 persen dari GDP-nya, Euro melemah di akhir pekan ini.

Seputarforex.com - Euro turun ke bawah level 1.16 untuk pertama kalinya dalam dua pekan. Pelemahan ini berkaitan dengan pemerintah Italia yang telah menyepakati anggaran baru pada hari Kamis (27/9) kemarin, yang dinilai melanggar ketentuan perundingan Brussels.

 

Kerumitan Masalah Utang Dan Anggaran Italia

Masalah anggaran pemerintah Italia yang dijerat oleh penumpukan utang, membuat Euro yang sempat menguat terhadap Dolar AS dalam beberapa waktu terakhir, kembali melemah. Italia sendiri merupakan negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Zona Euro.

Pemerintah Italia menargetkan defisit anggaran baru sebesar 2.4 persen dari GDP (Gross Domestic Product), hampir mendekati plafon 3 persen yang dipersyaratkan oleh aturan Uni Eropa. Jumlah itu lebih besar dari rencana sebelumnya yang sebesar 1.6 persen dan 1.9 persen dari GDP.

Pasar finansial khawatir bahwa anggaran baru yang disusun oleh pemerintah Italia kali ini akan semakin membengkakkan utang negara tersebut. Sekarang saja, utang Italia sudah menjadi yang terbesar kedua setelah Yunani di Zona Euro. Porsi utang Italia sudah sekitar 131 persen dari keseluruhan Produk Domestik Brutonya (GDP).

"Tampaknya kita akan menyaksikan Italia dan Uni Eropa yang sedikit bersitegang. Sudah cukup lama mereka kalem-kalem saja. Sekarang, Italia kembali menjadi momok yang memelopori kesenjangan proyek dalam Uni Eropa," kata Stewart Robertson, ekonom senior Aviva Investors.

 

Euro Melemah Gegara Italia

Mengetahui kabar tersebut, para trader pun melepas Euro mereka dan membeli Dolar AS. Euro membukukan penurunan harian terbesar pada Kamis kemarin gara-gara masalah utang Italia ini. Saat berita ini ditulis pada Jumat (28/Sep) malam, EUR/USD diperdagangkan di level rendah 1.15900.

"Ini sangat mengejutkan, nilai tukar Euro jatuh begitu saja menanggapi pengumuman yang sebenarnya berhubungan dengan faktor fiskal," kata pakar forex Ulrich Leuchtmann dari Commerzbank. "Akan tetapi, pelaku pasar saat ini sedang mengharapkan normalisasi tingkat suku bunga ECB ... dan inilah mengapa, Euro masih dapat dikatakan cukup kuat," tambahnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE