Menu

Euro Melemah, Jerman Terancam Imbas Buruk Konflik AS-China

N Sabila

Perang dagang AS-China akan membahayakan stabilitas harga internasional dan menimbulkan efek domino yang mengancam perdagangan Jerman. Euro pun melemah

Seputarforex.com - Secara umum, Euro bergerak mixed di sesi perdagangan Jumat (05/Apr) siang ini. Terhadap Dolar AS dan Yen, Euro melemah. Namun terhadap Pound, Dolar Australia, dan Dolar Kanada, mata uang 19 negara tersebut menguat. EUR/USD tetap melemah walaupun sebagian besar pasar ekuitas menunjukkan kenaikan. Hal itu karena adanya memanasnya gejolak risiko perang dagang.

 

 

 

Kemarin malam, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menambah bea impor barang China ke AS senilai $100 miliar. Menurut Trump, bea impor balasan yang diterapkan oleh China terhadap barang-barang AS tidak adil.

Akibat pernyataan Trump ini, Dolar AS pun melemah. Euro sebagai rival USD seharusnya menguat saat Dolar AS melemah, tetapi yang terjadi hari ini tidaklah demikian. Besarnya ketergantungan ekonomi Zona Euro terhadap surplus perdagangan eksternal, utamanya surplus perdagangan Jerman, membuat minat beli terhadap mata uang Euro ikut menyusut.

EUR/USD menurun dan diperdagangkan di angka 1.222 saat berita ini ditulis pada pukul 14:00 WIB. Terhadap yen, Euro diperdagangkan di angka 131.330. Di sisi lain, EUR/GBP menunjukkan kenaikan tipis ke angka 0.8740. Menurut analis MarketsNow, dilihat dari data-data ekonomi Jerman terbaru, outlook jangka pendek Euro adalah netral. Sedangkan untuk jangka menengah dan jangka panjang, outlook Euro masih bullish.


Jerman Akan Jadi Negara Paling Dirugikan Dari Perang Dagang AS-China

Para ahli banyak yang memperkirkan bahwa Jerman akan menjadi negara yang paling dirugikan, apabila terjadi perang dagang AS-China. Menurut laporan surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) yang dikutip oleh Xinhua, Jerman akan mengalami penderitaan besar dari perang dagang global, walaupun tidak termasuk sebagai negara yang dikenai bea impor oleh AS.

Menurut Marcel Fratzscher, ahli ekonomi yang diwawancarai oleh FAZ, eksportir-eksportir utama Jerman memang tidak diuntungkan secara langsung oleh konfrontasi perdagangan antara AS dan China. Hal itu karena jenis barang ekspor Jerman dengan barang ekspor kedua negara yang sedang bertikai tersebut berbeda. Namun yang menjadi persoalan adalah stabilitas harga.

Fratzscher mengatakan bahwa perang dagang antara AS dan China akan membahayakan stabilitas harga internasional. Hal itulah yang kemudian akan menimbulkan efek domino, dan pada akhirnya akan membahayakan perdagangan Jerman juga.

Tak hanya Jerman, negara-negara Uni Eropa juga akan terkena getah perang dagang AS-China. Pasalnya, dua negara tersebut merupakan partner dagang terpenting bagi Uni Eropa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE