Menu

Euro Melemah, Masih Terbelit Polemik Anggaran Italia

N Sabila

Pasang surut kabar mengenai perundingan anggaran pemerintah Italia dengan komisi Uni Eropa masih menjadi penggerak utama mata uang Euro.

Seputarforex.com - Agen pemeringkat kredit Moody's menurunkan credit rating pemerintah Italia pada akhir pekan lalu. Selain itu, perkembangan kabar soal rancangan anggaran Italia pun masih pasang surut. Oleh sebab itu, memasuki sesi Eropa Senin (22/Okt) sore, reli Euro mulai mengendur.

 

Penguatan Euro Diprediksi Tak Berlangsung Lama

Jumat lalu, Moody's menurunkan credit rating pemerintah Italia. Namun yang mengejutkan, agen pemeringkat tersebut tetap memprediksi bahwa Outlook Italia ke depan masih cukup stabil. Euro menguat karena hal ini.

Akan tetapi, polemik rancangan anggaran Italia masih membebani pergerakan Euro. Setelah mendapat peringatan dari Komisi Uni Eropa perihal potensi sanksi bagi Italia, Deputi Perdana Menteri Italia, Luigi Di Maio, menanggapi bahwa pihaknya siap untuk duduk semeja kembali dengan Uni Eropa dan memberikan revisi penjelasan.

Komentar Di Maio dianggap sebagai pereda gejolak pasar, sehingga obligasi Italia kembali dibanjiri permintaan dan yield-nya naik. Karena Euro seringkali melemah saat yield obligasi pemerintah Italia naik, sore ini, Euro tampak mulai menghentikan kenaikannya.

EUR/USD turun 0.35 persen dengan diperdagangkan pada angka 1.15050, dari sebelumnya di 1.1550. Grafik dengan time frame harian di bawah ini menunjukkan ada sedikit tekanan turun pada EUR/USD yang sempat menguat di sesi sebelumnya.

Penurunan Euro sore ini sudah banyak diperkirakan oleh para analis. Pasalnya, kondisi politik Italia masih tak pasti.

"...(Kita menghadapi) Agenda penuh event berisiko selama dua minggu ke depan dan sedikit dukungan dari ECB (soal anggaran Italia) dalam waktu dekat, tetapi pertanyaannya adalah, seberapa jauh gap dengan yield obligasi akan berpengaruh, dan bagaimana hal ini diterjemahkan ke dalam pasar forex," kata Kepala Forex di BNY Mellon, Simon Derrick, yang dikutip oleh Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE