Menu

Euro Melemah Setelah GDP Jerman Tercatat Melambat

N Sabila

GDP Jerman untuk kuartal pertama hanya tumbuh 0.3 persen, sedikit di bawah eksepektasi kenaikan ke 0.4 persen. Euro meresponnya dengan penurunan.

Seputarforex.com - Euro turun dan kembali mendekati level rendah 4 bulan terhadap Dolar AS di Selasa (15/Mei) sore ini. Penyebabnya adalah data pertumbuhan ekonomi Jerman yang lebih rendah daripada ekspektasi. Selain itu, penguatan Dolar AS akibat kenaikan imbal hasil obligasi US Treasury juga membantu menekan Euro.

 


Pertumbuhan GDP Jerman Melambat

Ekspansi ekonomi Jerman, negara ekonomi terkuat Zona Euro, berlanjut di tahun 2018 ini. Namun, pertumbuhan GDP-nya tercatat melambat sehingga mengecewakan pihak yang mengharapkan penguatan. Kendati demikian, pemerintah Jerman belum merasa perlu untuk waspada.

Destatis melaporkan, GDP Jerman untuk kuartal pertama hanya tumbuh 0.3 persen, sedikit di bawah eksepektasi kenaikan sebanyak 0.4 persen. Angka tersebut merosot dibandingkan dengan GDP Jerman pada kuartal akhir tahun 2017 yang mencapai 0.6 persen.

 

Meski demikian, Destatis mengatakan:

"Perekonomian Jerman terus tumbuh di awal tahun ini, walaupun dengan laju yang melambat."

Perlambatan tersebut dipicu oleh perdagangan mancanegara yang kurang dinamis akibat penurunan di sektor ekspor dan impor secara bersamaan di kuartal sebelumnya. Belanja pemerintah Jerman juga menurun untuk pertama kalinya sejak lima tahun terakhir, sehingga menyeret turun pertumbuhan.

Akan tetapi, investasi modal mengalami kenaikan di kuartal pertama. Ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan masih mau berinvestasi di Jerman, khususnya di sektor equipment dan pabrik. Konsumsi domestik pun tercatat berkontribusi baik bagi ekonomi Jerman.

Dari data tersebut, para pengamat menarik kesimpulan bahwa ekonomi Jerman memang tetap tumbuh meski tengah kehilangan momentum. Ada pula yang mengaitkan kondisi ini dengan kekhawatiran akan perang dagang semenjak Donald Trump menerapkan bea impor baja dan alumunium.


Meski Euro Menurun, Potensi Penguatan Masih Ada

Menyusul rilis data tersebut, EUR/USD melemah dengan diperdagangkan pada kisaran 1.1923, dari sebelumnya di posisi 1.1932. Sedangkan EUR/GBP menurun ke angka 0.879 dari sebelumnya di 0.881.

EUR/USD kemarin menguat setelah salah seorang pejabat ECB, Francois Villeroy de Galhau, mengatakan bahwa ECB dapat memberikan petunjuk baru mengenai kenaikan suku bunga ECB untuk pertama kalinya setelah kebijakan moneter longgar diakhiri. Menurut para analis, hal inilah yang berpotensi membuat Euro akan menguat dalam beberapa waktu ke depan dan mengalahkan penguatan Dolar AS saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE