Menu

Euro Melunak, Draghi ECB Diharap Tanggapi Rumor Tapering

N Sabila

Euro diperdagangkan di dekat level rendah tiga bulan terhadap Dolar AS menjelang rapat ECB. Pasar menantikan penjelasan Draghi tentang rumor tapering, meski yakin ECB tak mengubah kebijakan bulan ini.

Seputarforex.com - Euro diperdagangkan di dekat level rendah tiga bulan terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Kamis (20/Oktober) sore ini sebelum pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang berfokus pada keputusan Presdien Mario Draghi tentang program pembelian obligasi.



EUR/USD menurun 0.1 persen ke angka 1.0962, setelah merosot ke level rendah tiga bulan di posisi 1.0952 awal pembukaan sesi perdagangan sore ini. Penurunan di bawah level itu, yang tersentuh pada tanggal 25 Juli, akan menjadi poin terendah Euro terhadap Dolar AS sejak referendum Brexit tanggal 23 Juni lalu.

Perkiraan para ekonom banyak yang menyebutkan bahwa ECB tidak akan mengubah kebijakan moneternya setidaknya hingga bulan Desember. Tetapi, para investor menginginkan penjelasan yang lebih dari Draghi tentang spekulasi tapering pembelian obligasi yang merebak akhir-akhir ini.


Ini Yang Kemungkinan Terjadi Pada Euro Setelah Rapat ECB

Kathy Lien, analis dari BK Asset Management, menjelaskan,"Jika Draghi memberi penekanan yang lebih kuat akan kebutuhan stimulus yang lebih besar, maka penurunan lebih jauh (terhadap mata uang Euro) bisa terjadi, tapi jika ia justru optimis dan menekankan mantapnya perekonomian dengan menyinggung data-data terbaru, maka EUR/USD mungkin akan menemukan jalan kembali menuju 1.11,"

Sementara itu, menurut Niels Christensen, Ahli Forex dari Nordea,"Euro sedikit lebih lemah menjelang rapat ECB dan saya tak akan terkejut jika ada beberapa kali lonjakan setelahnya," Christensen sendiri memperkirakan Draghi akan menekankan komitmennya pada pelonggaran moneter dan membatalkan tapering apapun terhadap pembelian aset.

Selain itu, lemahnya Euro sore ini juga diakibatkan oleh terbarukannya permintaan terhadap Dolar AS setelah debat final capres AS hari ini. Pasar masih menunggu apakah Trump berhasil meraih momentum kembali mengingat Clinton masih menjadi capres favorit masyarakat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE