Menu

Euro Menguat, Praet ECB Sorot Risiko Moneter Longgar

N Sabila

Euro menguat terhadap Dolar AS dan Poundsterling di sesi perdagangan Selasa malam ini, karena pelemahan dua mata uang tersebut dan komentar hawkish dari pejabat ECB.

Seputarforex.com - Euro menguat terhadap Dolar AS dan Poundsterling di sesi perdagangan Selasa (28/Agustus) malam ini. Beberapa faktor yang menunjang kenaikan Euro antara lain: melemahnya Dolar AS dan Poundsterling, serta komentar pejabat European Central Bank (ECB).

 

 

Euro Menguat Terhadap Dolar AS Dan Pound

Dolar AS melemah semenjak pengumuman kesepakatan dagang antara AS dengan Meksiko. Walaupun belum seutuhnya menjadi kesepakatan untuk pakta dagang NAFTA, negosiasi antara dua negara yang saling berbatasan tersebut membuka optimisme akan tercapainya perjanjian baru AS dengan Kanada. Penurunan Dolar karena faktor ini telah menjadi pendorong bagi mata uang-mata uang mayor lainnya, termasuk Euro. Saat berita ini ditulis, kenaikan EUR/USD mencapai 0.2 persen, dari 1.1696 ke level 1.7224.

 

 

Di sisi lain, Euro juga menguat terhadap Poundsterling karena mata uang Inggris tersebut masih tersangkut masalah Brexit. Yang terbaru, PM Theresa May mengungkapkan sebuah pernyataan yang meremehkan risiko Brexit tanpa kesepakatan (No Deal Brexit). Padahal, Menteri Keuangan Inggris dan petinggi negara-negara Uni Eropa lainnya masih mengkhawatirkan dampak No Deal Brexit. Saat berita ini ditulis, EUR/GBP diperdagangkan dari 0.9060 ke kisaran 0.9071.

 

Komentar Pejabat ECB Mengenai Risiko Moneter Longgar

Selain pelemahan Dolar AS dan Pound, komentar kepala ekonom ECB Peter Praet menambah penguatan Euro di tengah minimnya data ekonomi berdampak tinggi hari ini. Praet memperingatkan bahwa risiko yang terkait dengan kebijakan moneter longgar ECB harus "diawasi dengan seksama", tepatnya setelah ekspansi ekonomi berjalan dalam beberapa tahun.

Peringatan Praet tersebut diasumsikan sebagai sinyal dari ECB yang mulai menyadari efek samping kebijakan super longgarnya. Pasar mengekspektasikan kebijakan tersebut perlahan-lahan akan dipangkas.

"Kesabaran, kebijaksanaan, dan persistensi kebijakan moneter masih dibutuhkan," kata Praet. "Di waktu yang sama, khususnya dalam siklus kebijakan moneter ini, kanal risiko dari kebijakan kami harus diawasi secara ketat."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE