Menu

Euro Tertekan Karena Suku Bunga Turun Tahun Depan

A Muttaqiena

Isabel Schnabel, salah satu anggota Dewan Eksekutif ECB, menganggap data inflasi Zona Euro sebagai kejutan yang menyenangkan.

Seputarforex - Euro rontok terhadap semua mata uang mayor lain pada perdagangan sesi New York hari Selasa (5/Desember). EUR/USD jatuh lebih dari 0.4%, EUR/GBP dan EUR/JPY juga melempem. Pasalnya, pelaku pasar memperoleh konfirmasi bahwa arah kebijakan bank sentral Eropa (ECB) mendatang akan lebih longgar.

Isabel Schnabel, salah satu anggota Dewan Eksekutif ECB, mengatakan kepada wartawan in-house ECB bahwa data inflasi Zona Euro terbaru adalah "kejutan yang menyenangkan". Selain itu, ia mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut "agak tidak mungkin terjadi".

Ketika pewawancara menanyakan lebih lanjut, "Apakah saya membacanya dengan benar bahwa Anda tidak mengesampingkan penurunan suku bunga sebelum pertengahan tahun?" Schnabel tidak menampiknya. Ia beralasan ECB tetap "bergantung pada data".

Schnabel menegaskan kebijakan moneter ECB telah berdampak. Tekanan inflasi sudah melemah dan akan segera mencapai target 2% secara berkelanjutan sebelum tahun 2025. Ke depan, ECB akan memantau data inflasi jasa dan kesepakatan upah secara khusus untuk memastikan berlanjutnya tren disinflasi ini.

Pernyataan Schnabel patut untuk disoroti, karena ia sebelumnya terkenal sebagai tokoh yang sangat hawkish. Sampai sekitar dua pekan lalu, ia masih menegaskan kepada media massa tentang pentingnya mempertahankan suku bunga yang tinggi.

"Sekarang ada perkiraan pelonggaran sebesar 140bp untuk (suku bunga ECB) tahun 2024, dengan penurunan sebesar 7bp ditambahkan dalam semalam. Katalis utama untuk perubahan (ekspektasi) suku bunga adalah retorika dari Isabel Schnabel ECB. Kendati biasanya hawkish, ia mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak mungkin terjadi dan, bukannya mengesampingkan penurunan suku bunga pada paruh pertama tahun 2024, ia (malah) mengatakan para pembuat kebijakan harus berhati-hati dalam memberikan sinyal kebijakan yang terlalu jauh," kata Daragh Maher, Kepala Strategi Valas di HSBC.

Pernyataan Isabel Schnabel menempatkan euro dalam posisi lebih lemah daripada dolar AS. Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu hanya mengisyaratkan telah berakhirnya siklus kenaikan suku bunga, dan belum bersedia mengakui spekulasi rate cut yang sedang marak.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE