Menu

Euro Turun Akibat Dovishnya Pidato Presiden ECB

N Sabila

Presiden ECB, Mario Draghi, menyatakan bahwa penguatan ekonomi Zona Euro akhir-akhir ini masih meragukan. Euro turun terhadap Dolar AS dan Yen.

Seputarforex.com - Euro turun terhadap Dolar AS memasuki sesi Eropa Rabu (14/Mar) sore ini. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi, minggu lalu, mengonfirmasi bahwa pihaknya tidak akan buru-buru untuk mengubah kebijakan. Pernyataan tersebut masih menjadi tekanan tersendiri bagi Euro yang sedang bullish.

 

 

 

Kebijakan moneter ECB minggu lalu diperkuat oleh pidato Mario Draghi hari ini, yang menyatakan bahwa perekonomian Zona Euro menguat lebih besar daripada ekspektasi mereka. Sayangnya, penguatan tersebut bukan dikarenakan oleh pertumbuhan riil, sehingga kebijakan moneter longgar yang sedang dilaksanakan belum dapat diakhiri.

Draghi mempertanyakan seberapa cepat pertumbuhan upah dapat mendukung inflasi. Ia ragu jika pertumbuhan gaji yang tercatat di Zona Euro baru-baru ini akan berlangsung lama. Dalam pidato di event yang diadakan oleh Institute for Monetary and Financial Stability tersebut, Draghi menegaskan bahwa syarat wajib bagi ECB jika ingin menyudahi stimulus adalah inflasi harus mencapai 2 persen.

Sedangkan, inflasi Zona Euro saat ini masih mendekati 2 persen dalam jangka menengah, belum memenuhi 2 persen. Oleh sebab itu, pasar diharapkan bersabar dan memberikan waktu bagi bank sentral tersebut untuk melakukan penyesuaian.


Euro Turun Terhadap Dolar AS Dan Yen

Tak ada alasan bagi Euro untuk melanjutkan penguatan sore ini. Lagipula, Dolar AS mulai menggeliat setelah dihajar oleh kabar politik mengenai pemecatan Menlu AS oleh Donald Trump. Pidato Draghi tersebut diasumsi dovish, sehingga Euro pun turun. EUR/USD diperdagangkan di angka 1.2361, dari posisi 1.2405 di sesi sebelumnya. Euro turun juga terhadap Yen dengan EUR/JPY yang diperdagangkan di angka 131.87 dari 132.13.

Dari sisi Dolar AS, mata uang tersebut melemah di sesi Asia pagi tadi, sehubungan dengan pemecatan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, akibat banyaknya perbedaan pandangan dengan Donald Trump. Namun, sore ini Dolar AS kembali menguat menjelang rapat kebijakan moneter bank sentral AS minggu depan. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya bulan ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE