Menu

Euro Turun Dari Puncak Pasca Data Kepercayaan Bisnis Jerman

N Sabila

Euro turun setelah melonjak terhadap Dolar AS di sesi sebelumnya. PMI Gabungan Zona Euro versi IHS Markit masih menunjukkan kesehatan ekonomi, tapi merosot jauh.

Seputarforex.com - Euro melemah terhadap Dolar AS pada hari Kamis (22/Mar) sore ini, setelah melaju ke level tinggi harian pasca FOMC Maret 2018. EUR/USD terjun ke posisi 1.233 dari 1.239 di sesi sebelumnya. Penyebab Euro melemah kali ini adalah rilis data ekonomi Zona Euro dan Jerman yang terbilang beragam.

 

 

 


Perusahaan-perusahaan di Zona Euro menyelesaikan kuartal pertama 2018 ini dengan pertumbuhan terlamban dalam satu tahun. Lambatnya pertumbuhan itu jauh lebih besar dari ekspektasi. Perusahaan-perusahaan baru menghadapi derita tambahan dengan menguatnya Euro.

Boom ekonomi Zona Euro terjeda pada bulan Februari, karena kenaikan inflasi meninggalkan bekas. Polling Reuters di awal bulan ini mengatakan bahwa pertumbuhan telah mencapai puncak, dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan meninggalkan kebijakan moneter ultra-longgarnya.

PMI Gabungan Zona Euro versi IHS Markit masih menunjukkan kesehatan ekonomi di 55.3 bulan ini. Akan tetapi, hasil itu sangat mengecewakan karena ekspektasinya hanya menurun dari 57.1 ke 56.7.

Selain itu, Jerman juga merilis data kepercayaan bisnis untuk bulan Februari. Institut IFO melaporkan bahwa Indeks Kepercayaan Bisnis Jerman yang disurvei dari 7,000 perusahaan, merosot ke angka 114.7 dari 115.4 pada bulan Februari.


Dampak Buruk Penguatan Euro

Sejak awal tahun ini, Euro naik lebih dari 2 persen terhadap Dolar AS dan diperkirakan akan terus menguat. Hal ini membuat harga barang-barang dan jasa di Zona Euro menjadi lebih mahal bagi konsumen di luar blok 19 negara tersebut. Pertumbuhan perusahaan-perusahaan baru yang tumbuh di Zona Euro jadi terpangkas karenanya.

"Pertumbuhan ekspor telah terpangkas hingga setengahnya sejak bulan Desember kemarin dari level-level sebelumnya. Kondisi ini terjadi di tengah penguatan Euro, sehingga ada kemungkinan ini merupakan dampak dari penguatan mata uang," kata Chris Williamson, ekonom IHS Markit.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE