Menu

EUR/USD Didorong Jatuh Oleh Nowotny ECB

N Sabila

Euro terpukul jatuh di hari Kamis (15/10) sore hari ini setelah anggota dewan Bank Sentral Eropa (ECB), Ewald Nowotny, yang dikenal sebagai salah satu toko ECB yang bersentimen hawkish, tiba-tiba menyampaikan pidato yang cukup kontroversial: stimulus tambahan sudah diperlukan untuk sekarang ini.

Euro terpukul jatuh di hari Kamis (15/10) sore hari ini setelah anggota dewan Bank Sentral Eropa (ECB), Ewald Nowotny, yang dikenal sebagai salah satu toko ECB yang bersentimen hawkish, tiba-tiba menyampaikan pidato yang cukup kontroversial. Di tengah target inflasi Zona Euro yang jelas-jelas belum mencapai target, Nowotny mengatakan bahwa instrumen stimulus tambahan sudah diperlukan untuk sekarang ini.



Nowotny Tekankan Perlunya Tambahan Stimulus

Dalam pernyataannya di Warsawa siang ini, Nowotny mencatat bahwa ECB tidak akan bisa membalikkan inflasi agar naik di tengah merosotnya harga minyak saat ini. Ia juga menyatakan bahwa "instrumen struktural" mungkin memang harus ditambah demi melonjakkan level inflasi yang masih betah berkubang di bawah level 2 persen yang ditargetkan ECB, menurut kutipan dari Financial Times.

"Menurut saya, sudah sangat jelas jika paket instrumen (stimulus) tambahan memang dibutuhkan," tutur Nowotny, yang juga Kepala Bank Sentral Austria ini yang dikutip oleh Reuters.

Akhir bulan lalu diketahui bahwa data menunjukkan indeks harga konsumen di Zona Euro terus tenggelam. Inflasi wilayah tersebut terhapus oleh merosotnya harga komoditas. Komentar Nowotny ini akan disambut baik oleh para eksporter Zona Euro yang masih dirundung was-was oleh rendahnya inflasi.

Euro Terjungkal

Merespon komentar Nowotny tersebut, Euro pun terjungkal hingga setengah sen AS, mengumpulkan penurunan hingga 0.4 persen dengan EUR/USD di angka 1.1428. Sebelumnya, mata uang ini masih cukup garang di level 1.15 yang telah dipertahankannya sejak bulan Agustus. Sementara ECB masih kerap menekankan bahwa pihaknya tidak menargetkan nilai tukar khusus bagi Euro, tetapi tak dipungkiri bahwa kuatnya Euro pada kenyataannya tidak membantu. Harga barang impor terus terpuruk menyeret inflasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE