Menu

EUR/USD Lesu, Abaikan Data Jerman Yang Menyimpan Bom Waktu

A Muttaqiena

Euro bergerak relatif flat terhadap beragam mata uang mayor, seolah mengesampingkan data GDP Jerman yang baru saja dirilis.

Seputarforex - Euro terkunci pada kisaran 1.1735 terhadap dolar AS dalam perdagangan awal sesi Eropa hari ini (24/Agustus). Pasar seolah mengesampingkan data GDP Jerman yang baru saja dirilis.

Konsumsi swasta di negeri ekonomi terbesar Zona Euro itu berhasil mendorong pemulihan yang cukup pesat. Namun, pemulihan Jerman juga terdorong oleh stimulus fiskal yang dapat menjadi beban pemerintah periode berikutnya. Sedangkan ekspor dan investasi masih relatif lesu.

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

GDP Jerman tumbuh 1.6 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal II/2021. Prestasi ini membalik catatan -1.8 persen pada periode sebelumnya, serta meningkat sedikit lebih tinggi daripada estimasi konsensus yang dipatok pada 1.5 persen. Pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 9.8 persen, jelas melampaui estimasi konsensus yang hanya 9.6 persen (Year-on-Year).

Belanja negara meredam dampak krisis pandemi terhadap perekonomian. Tapi belanja negara tersebut didanai dengan pinjaman publik baru yang mencapai EUR80.9 miliar pada paruh pertama 2021. Jumlah tersebut setara dengan defisit sektor publik sebesar 4.7 persen dari GDP, rekor tertingginya dalam 26 tahun terakhir.

Carsten Brzeski dari ING Bank menyebutnya sebagai "sisi negatif dari pemulihan ekonomi yang cepat". Ia berpendapat stimulus tersebut semestinya dapat mengangkat perekonomian kembali ke tingkat pra-krisis sebelum akhir tahun 2021, tetapi akan meninggalkan beban berat bagi pemerintahan baru yang menang pemilu federal bulan depan.

Dalam catatan berbeda, Brzeski mengungkapkan rebound perekonomian Jerman lebih lemah daripada negara-negara Zona Euro lainnya karena sektor manufaktur terpukul oleh masalah rantai pasokan. Ia menilai masalah dalam rantai pasokan menjadi risiko terbesar bagi outlook ekonomi Jerman, bahkan lebih riskan daripada dampak COVID. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi lainnya, yakni konsumsi swasta, juga terancam oleh potensi kenaikan inflasi menuju 4 persen atau bahkan lebih.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE