Menu

Fasilitas Minyak Saudi Diserang, Brent Tembus USD70

Pandawa

Harga minyak menguat tajam menanggapi kabar yang menyebutkan bahwa fasilitas minyak utama Saudi telah diserang oleh kelompok Houthi.

Seputarforex - Harga minyak mentah menguat signifikan pada perdagangan awal pekan (08/Maret) karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Harga minyak Brent naik pesat hingga menembus level psikologis $70, begitu pula dengan minyak WTI (West Texas Intermediate) yang diperdagangkan pada kisaran $67.60 per barel saat berita ini ditulis. Kenaikan harga minyak AS pagi ini menduduki level tertinggi sejak Oktober 2018.

"Harga minyak melonjak signifikan setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran melancarkan serangan terkoordinasi terhadap fasilitas minyak Arab Saudi dan pangkalan militer," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di Axi.

Kelompok Houti yang selama ini didukung oleh Iran menembakkan rudal melalui drone di jantung industri minyak Saudi, termasuk fasilitas Aramco yang merupakan salah satu kilang terbesar di dunia. Serangan ini tentu saja akan memantik berkobarnya tensi geopolitik antara Saudi dan Iran. Kondisi ini berpotensi akan menghambat pasokan minyak mentah mengingat Saudi dan Iran sama-sama memiliki peran sebagai produsen minyak dunia saat ini.

 

Terus Naik Bukan Berarti Baik

Meskipun harga emas hitam naik begitu cepat dalam beberapa pekan terakhir, muncul kekhawatiran baru sehubungan dengan kian mahalnya harga minyak. Pasalnya, banyak negara konsumen kemungkinan besar akan beralih ke sumber energi fosil lainnya yang lebih terjangkau seperti Batubara.

Menteri Energi India baru-baru ini mengatakan bahwa harga minyak yang semakin mahal justru berpotensi menurunkan permintaan. India sendiri merupakan negara konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, sehingga pernyataan terbaru dari Menteri Energi-nya berpotensi membayangi reli harga minyak ke depan.

Apabila kenaikan harga minyak yang signifikan justru melukai permintaan, maka tidak tertutup kemungkinan OPEC+ akan melakukan penyesuaian kembali dalam pertemuan berikutnya. Diperkirakan, organisasi negara pengekspor minyak tersebut akan berupaya meningkatkan output agar harga minyak dapat terkendali.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE