Menu

FATF Akan Perketat Aturan Kripto Secara Global

Yodik Prastya

Organisasi internasional FATF akan memberlakukan aturan kripto yang berpotensi menciderai sifat anonimitas pengguna dalam lingkup global.

FATF (Financial Action Task Force) yang ditunjuk oleh G20 untuk memantau risiko kripto dalam lingkup global, baru-baru ini dilaporkan akan merilis sebuah aturan baru. Sebagaimana dilansir dari Bloomberg, peraturan tersebut akan mempengaruhi keseluruhan bisnis yang berurusan dengan mata uang kripto, termasuk bursa kripto, kustodian, dan hingga perusahaan Hedge Fund.

Sebagai informasi, FATF merupakan organisasi antar pemerintah yang didirikan atas prakarsa G7 untuk implementasi langkah hukum, operasional, serta peraturan guna memerangi pencucian uang. FATF telah mengembangkan rekomendasi aturan standar Internasional yang sudah digunakan oleh sekitar 200 negara, termasuk AS.

Dalam sebuah komunike bersama yang diposting di situs web Kementerian Keuangan Jepang, para pemimpin keuangan G20 sepakat bahwa:

"Inovasi teknologi, termasuk aset kripto yang mendasarinya, dapat memberikan manfaat signifikan bagi sistem keuangan dan ekonomi yang lebih luas. Meskipun aset kripto sejauh ini belum menimbulkan ancaman bagi stabilitas keuangan global, kami tetap waspada terhadap risiko, termasuk (dalam hal) perlindungan konsumen dan investor, anti pencucian uang (AML), serta pendanaan terorisme."

 

Bursa Kripto Harus Mematuhi Aturan Seperti Bank

Aturan baru dari FATF akan mewajibkan bursa kripto besar seperti Coinbase hingga manajer aset seperti Fidelity Investments, untuk membagikan data semua klien yang melakukan transaksi kripto bernilai lebih dari $1,000 atau €1,000. Selain memverifikasi dan menyimpan catatan identitas pengguna mereka, bursa dan penyedia layanan kripto lainnya diharuskan untuk saling bertukar informasi pelanggan ketika melakukan transfer dana, seperti yang dilakukan oleh bank.

Beberapa kalangan di industri kripto dilaporkan keberatan mengenai rencana aturan baru FATF, karena mengharuskan restrukturisasi teknologi Blockchain secara fundamental dengan sistem paralel yang kompleks antar bursa. Chainanalysis baru-baru ini memberikan tanggapannya, dengan mengatakan bahwa perubahan aturan tersebut akan menjadi "kurang realistis" dan berbahaya bagi industri kripto.

Sependapat dengan pandangan tersebut, Jeff Horowitz dari Coinbase mengatakan:

"Menerapkan peraturan bank untuk industri kripto dapat mendorong lebih banyak orang untuk memilih melakukan transaksi peer-to-peer dan akan menghasilkan transparansi yang kurang untuk (kepentingan) penegakan hukum."


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE