Menu

Final GDP Jepang Kuartal III Merosot, USD/JPY Kalem

Pandawa

GDP Jepang Kuartal III direvisi dengan kontraksi lebih dalam dari estimasi awal karena kemerosotan konsumsi swasta dan investasi publik.

Seputarforex - Pada hari Rabu (08/Desember), kantor Kabinet Jepang merilis data Final GDP Jepang untuk kuartal III yang merosot 3.6 persen secara tahunan. Angka ini lebih rendah ketimbang rilis GDP awal yang hanya -3.0 persen. Padahal, perekonomian Jepang sempat tumbuh 1.5 persen pada kuartal II.


Dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter), GDP Jepang turun 0.9 persen, lebih buruk ketimbang forecast penurunan 0.8 persen. Ekonomi Jepang yang berkontraksi semakin dalam tidak terlepas dari kemunduran konsumsi swasta. Selama ini, sektor tersebut memang menyumbang lebih dari setengah GDP Jepang.

Belanja swasta tercatat menyusut 1.3 persen pada kuartal ketiga akibat pembatasan COVID-19 yang diterapkan oleh pemerintah Jepang pada bulan September. Sementara itu, investasi publik juga merosot 2.0 persen, lebih buruk dari penurunan 1.5 persen pada estimasi awal. Belanja modal mengalami penurunan 2.3 persen, dan sektor ekspor yang selama ini menjadi andalan Jepang gagal memberikan kontribusi berarti terhadap perolehan Final GDP kuartal ketiga.

Sebagai informasi, sektor ekspor Jepang telah mendapat pukulan cukup telak di tengah berbagai hambatan seperti kemacetan rantai pasokan global hingga kelangkaan produk semi-konduktor. Hal ini membuat ekspor otomotif dan mesin Jepang merosot drastis dalam beberapa bulan terakhir.

 

Pasar Lebih Memilih Wait and See

Secara umum, rilis data Final GDP Jepang telah diantisipasi oleh pasar sehingga tidak berdampak tinggi terhadap pergerakan Yen. Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 113.53, tidak jauh dari area Open harian.

Pergerakan USD/JPY hari ini relatif kalem dan mencerminkan sikap wait and see pelaku pasar menjelang rilis data inflasi AS. Angka inflasi tersebut digadang-gadang bisa memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai outlook kebijakan moneter The Fed, khususnya perihal kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE