Menu

GBP Diguncang Potensi Kekalahan Partai Konservatif Dalam Pemilu Lokal

A Muttaqiena

Meskipun data PMI Jasa Inggris dilaporkan sesuai ekspektasi, tetapi potensi gejolak politik Inggris membebani GBP/USD dan pair Poundsterling lainnya.

Mata uang Poundsterling melanjutkan penurunan ke kisaran 1.3010 terhadap Dolar AS pada pertengahan sesi Eropa hari ini (3/Mei). Meskipun data PMI Jasa Inggris dilaporkan sesuai dengan ekspektasi pasar, tetapi potensi gejolak politik tengah membuntuti Sterling. Saat berita ditulis, GBP/JPY telah menurun 0.16 persen ke kisaran 145.07, sementara EUR/GBP relatif stabil pada kisaran 0.8570-an.

Menurut laporan lembaga riset CIPS, Purchasing Managers' Index (PMI) untuk sektor jasa Inggris menanjak dari 48.9 menjadi 50.4, persis sesuai dengan estimasi awal. Kabar baik ini menandai tetap teguhnya perekonomian, meski rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (brexit) masih menjadi biang ketidakpastian utama bagi rencana ekspansi berbagai perusahaan. Namun, signifikansi imbas data ini bagi GBP lebih rendah dibandingkan kehebohan baru dalam perpolitikan Inggris.

Pemilu tingkat regional telah digelar di Inggris kemarin. Baru separuh suara masuk yang dihitung, tetapi partai Konservatif telah kehilangan 441 kursi dewan lokal. Partai Labour yang sebelumnya digadang-gadang akan naik daun, ternyata juga buntung. Sementara partai Liberal Demokrat dan partai Independen justru menjadi kuda hitam yang sukses mengakuisisi banyak kursi.

Konservatif merupakan parpol terbesar yang menguasai Westminster saat ini, sekaligus basis asal pendukung PM Theresa May. Di sisi lain, Labour dikenal sebagai partai oposisi dengan kekuatan terbesar kedua di parlemen nasional. Dengan gugurnya dominasi Konservatif dan Labour di tingkat regional, maka membuka banyak kemungkinan baru bagi perombakan konstelasi politik Inggris.

Sikap PM Theresa May dalam menangani rencana brexit dituding sebagai penyebab utama kekalahan partai Konservatif dan kekecewaan konstituen partai Labour. Sehubungan dengan ketidakpuasan itu, kekalahan dalam pemilu lokal bisa memperkuat desakan bagi PM May agar ia mengundurkan diri, sekaligus meningkatkan kompleksitas negosiasi brexit.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE