Menu

GBP/USD Depresi, Fokus Beralih Ke Rilis GDP Inggris

A Muttaqiena

GBP/USD terjerembab sampai level terendah pada 1.2535 gara-gara rilis data inflasi Inggris yang sangat mengecewakan.

Seputarforex - Pound Sterling sempat menguat sejenak kemarin berkat rilis data pertumbuhan upah yang ciamik di Inggris. Akan tetapi, GBP/USD langsung ambles lagi akibat rilis data inflasi AS yang lebih unggul. Duet Cable merosot lebih lanjut hari ini (14/Februari) sampai level terendah 1.2535 gara-gara rilis data inflasi Inggris yang sangat mengecewakan.

Pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris tercatat -0.6% pada bulan Januari, merosot dua kali lipat lebih cepat daripada estimasi konsensus yang dipatok pada -0.3%. Laju inflasi tahunan tetap pada tingkat +4.0%, padahal survei Reuters sebelumnya memperkirakan kenaikan sampai +4.2%.

Para analis memperkirakan laju inflasi Inggris akan melemah lebih lanjut dalam bulan-bulan mendatang. Akibatnya, kurs pound sterling tumbang terhadap berbagai mata uang mayor lain termasuk euro dan yen.

"Pound telah melemah secara keseluruhan. Sterling telah naik lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang lainnya kemarin menyusul laporan ketenagakerjaan Inggris, yang menunjukkan pertumbuhan upah melambat lebih kecil dari perkiraan, dan tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 3.8% dibandingkan perkiraan 4%. Namun, angka inflasi yang lebih lemah kemungkinan akan membantu membuka jalan bagi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh BoE, sehingga mengurangi keunggulan yield pound," kata George Vessey, Pakar Strategi FX Utama di Convera.

Angka-angka tersebut memperkuat ekspektasi pasar untuk awal penurunan suku bunga Bank of England (BoE) pada Juni. Namun, masih ada banyak ketidakpastian. Data LSE Group saat ini menunjukkan bahwa pasar memperhitungkan peluang 51% untuk skenario pemangkasan suku bunga mulai Juni, serta peluang 75% untuk pemangkasan mulai Agustus.

Perhatian para trader berikutnya akan beralih ke jadwal rilis data Produk Domestik Bruto (GDP) Inggris besok. Apabila data GDP aktual juga lebih lemah dari perkiraan, Pound Sterling terancam karam — khususnya terhadap dolar AS yang berbias lebih hawkish saat ini .

"Data GDP besok diperkirakan akan mengungkapkan bahwa Inggris telah jatuh ke dalam resesi pada akhir tahun lalu. Meskipun (Gubernur BoE) Andrew Bailey telah menolaknya dengan ekspektasi bahwa resesi tersebut akan dangkal dan berumur pendek, terdapat tekanan atas BoE untuk menurunkan suku bunga lebih cepat, dan rilis data CPI hari ini tidak akan banyak mengubah hal tersebut," kata Lindsay James, pakar strategi investasi di Quilter Investors.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE