Menu

GBP/USD Longsor Akibat Ambil Untung Pasca Data Inflasi

A Muttaqiena

Data inflasi Inggris memicu penurunan ekspektasi suku bunga Inggris, sekaligus menjatuhkan nilai tukar pound sterling dalam beragam pasangan mata uang utama.

Seputarforex - Pound sterling menjadi mata uang mayor berkinerja terburuk dalam perdagangan hari Rabu (19/Juli). GBP/USD longsor hampir 1% sampai kisaran terendah 1.2897 seusai rilis data inflasi Inggris yang meleset dari ekspektasi. Sementara itu, EUR/GBP meroket hingga mencapai level tertinggi sejak Akhir Mei.

Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris hanya tumbuh 0.1% (month-over-month) pada periode Juni 2023. Angka tersebut merosot signifikan dibandingkan kenaikan 0.7% pada periode sebelumnya, sekaligus meleset daripada estimasi konsensus yang dipatok pada 0.4%.

Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk kelompok barang inti juga menunjukkan perlambatan tajam. Inflasi inti hanya naik 0.2% pada periode Juni 2023, padahal konsensus sebelumnya mengantisipasi perlambatan laju inflasi CPI dari 0.8% menjadi 0.4%.

Laju inflasi tahunan untuk semua jenis barang dan untuk kelompok barang inti ikut terseret turun. Masing-masing kini berada pada tingkat 7.9% dan 6.9%.

Data-data tersebut langsung menjatuhkan ekspektasi suku bunga Inggris. Pasar sebelumnya memperkirakan adanya peluang sebesar 60% untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada rapat MPC BoE tanggal 3 Agustus mendatang. Namun, kini justru skenario kenaikan 25 basis poin yang peluangnya mencapai sekitar 60%.

Para trader sontak menanggapinya dengan beramai-ramai melepas sterling. Apalagi, posisi GBP/USD belakangan ini sudah terlalu jenuh beli.

"Akhirnya (ada) kabar bagus untuk inflasi Inggris. (Data inflasi CPI) headline dan inti di bawah perkiraan," kata Kenneth Broux dari Societe Generale, sebagaimana dilansir Reuters, "Aksi ambil untung dalam sterling sebagai hasil (dari rilis data ini) semestinya tidak mengejutkan karena yield Gilt menurun terhadap Treasury AS dan Bunds (Jerman). Pound sudah overbought setelah reli dalam beberapa pekan belakangan ini."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE