Menu

GBP/USD Melemah, Membentuk Level Rendah Baru Di 1.29

N Sabila

Komentar Liam Fox masih menjadi pembeban bagi Pound hingga kini, mengingat belum ada lagi kabar baru tentang perkembangan Brexit.

Seputarforex.com - Poundsterling melemah dan membentuk level rendah baru terhadap Dolar AS dan Euro di sesi perdagangan Rabu (08 Agustus) sore ini. GBP/USD turun 0.29 persen ke angka $1.2902, dan saat berita ini ditulis terlihat sedang berjuang di kisaran $1.2906. Data Reuters menjelaskan bahwa pasangan mata uang yang disebut dengan Cable tersebut belum pernah membentuk level rendah baru sejak 31 Agustus 2017. Tampaknya, mata uang tersebut masih digelayuti ketidakpastian Brexit.

Setali tiga uang dengan pergerakan terhadap Dolar, posisi Pound terhadap Euro juga masih tertekan di level rendah. EUR/GBP terus naik menuju level 0.8988 saat berita ini ditulis, menjauhi level rendah 0.8891 yang terbentuk di awal pekan ini. Para analis menilai bahwa sebelum ini, pair EUR/GBP masih cukup stabil. Namun dengan seringnya penurunan Pound terhadap Euro akhir-akhir ini, membuat mereka mengubah penilaian bahwa Pound memang sedang dalam sentimen lemah.

 

Belum Ada Perkembangan Baru Dari Brexit Sejak Komentar Fox

Pelemahan Poundsterling minggu ini bermula dari komentar Menteri Perdagangan Inggris Liam Fox, yang memperingatkan bahwa peluang Inggris menghadapi kemungkinan No-Deal dalam negosiasi dengan Uni Eropa makin terbuka lebar. Rasio peluangnya bahkan meningkat menjadi 60:40.

Komentar itulah yang menjadi pembeban bagi Pound hingga kini, mengingat belum ada lagi kabar baru tentang perkembangan Brexit. Total sejak April 2018, Poundsterling terpantau turun 10.3 persen terhadap Dolar AS. Kemerosotan itu terjadi setelah Pound sempat menyentuh level tinggi 1.4736.

 

Mengantisipasi Laporan GDP Inggris

Hari Jumat (10 Agustus) mendatang, Inggris dijadwalkan merilis data pertumbuhan (GDP) kuartal kedua. Apabila data GDP Inggris lebih kuat daripada ekspektasi, maka Pound akan naik lebih tinggi. Jika sebaliknya, maka Pound akan turun.

"Yah, sentimen buying GBP yang sedang menantikan data (GDP Inggris) pada hari Jumat besok sedang mengalami banyak tekanan," kata Ulrich Leuchtmann, analis dari Commerzbank. "Pasar kembali fokus lagi pada Brexit, dan tentunya ini akan menjaid masalah bagi mata uang Inggris," tutur Leuchtmann.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE