Menu

GBP/USD Terbekuk Aksi Risk-off Jangka Pendek

A Muttaqiena

Pelemahan GBP/USD tidak dipicu katalis dari sisi Pound Sterling, melainkan aksi risk-off menjelang perilisan data ekonomi AS.

Seputarforex - Nilai tukar Pound Sterling melemah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari Rabu (28/Februari), setelah menguat beruntun selama tujuh hari terakhir. GBP/USD bahkan sempat terperosok sampai 1.2620-an. Pelemahan ini tidak berlandaskan katalis tertentu dari sisi Sterling, melainkan semata-mata aksi risk-off menjelang perilisan data ekonomi Amerika Serikat yang berdampak tinggi besok.

Tak ada jadwal rilis data berdampak tinggi dari Inggris pada pekan ini. Alhasil, pelaku pasar lebih menyoroti data-data Amerika Serikat sebagai penggerak pasar potensial, khususnya Indeks Harga PCE Inti yang biasanya menjadi referensi inflasi utama dalam pengambilam kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Konsensus memperkirakan Indeks Harga PCE melambat sampai 2.4% secara tahunan, sementara Indeks Harga PCE Inti hanya melemah sampai 2.8%. Namun, ada ketidakpastian yang sangat besar dalam perkiraan tersebut.

"Ada nada kehati-hatian di pasar pagi ini menjelang data AS yang berdampak tinggi, yang telah menyebabkan sterling melemah," kata Kyle Chapman, analis pasar FX di Ballinger & Co, sebagaimana dilansir Reuters.

"Melihat dari perspektif yang lebih luas, rentang pergerakannya ketat karena pasar menunggu data inflasi (Amerika Serikat)," kata Mohamad Al-Saraf, pakar strategi suku bunga dan FX di Danske Bank.

Pound Sterling tergolong mata uang berbeta tinggi yang sensitif terhadap risiko. Ketika terjadi aksi risk-off dan peningkatan volatilitas pasar seperti saat ini, Sterling cenderung melemah — berkebalikan dengan Dolar AS yang menyandang status safe haven.

Seiring dengan sepinya jadwal rilis data Inggris minggu ini, sejumlah trader juga mulai mengalihkan perhatian ke agenda minggu depan. Khususnya pemaparan Anggaran Musim Semi oleh Menteri Keuangan Jeremy Hunt yang akan memberikan petunjuk mengenai defisit anggaran pemerintah Inggris dan stimulus fiskal dalam tahun anggaran mendatang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE