Menu

GBP/USD Terjegal Pidato Bos Bank Sentral Inggris

A Muttaqiena

Gegara pidato Gubernur BoE Andrew Bailey pada hari Rabu, upaya reli GBP/USD pekan ini sudah ludes tak bersisa pada akhir sesi New York hari Kamis.

Seputarforex - Pound sterling sempat naik pamor beberapa hari lalu, terpacu oleh tercapainya kesepakatan Windsor antara Inggris dan Uni Eropa . Namun, nilai tukarnya langsung melemah lagi dalam waktu singkat akibat pernyataan dovish dari bos bank sentral Inggris (BoE). Upaya reli GBP/USD pekan ini sudah ludes tak bersisa pada akhir sesi New York hari Kamis (2/Maret).

Grafik GBP/USD Daily via TradingView

Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan dalam Konferensi Biaya Hidup yang diadakan oleh Brunwswick Group kemarin, "Saya akan berhati-hati untuk tidak menyarankan bahwa kita sudah selesai menaikkan suku bunga bank, ataupun bahwa kita pasti perlu berbuat lebih banyak (dalam menaikkan suku bunga -red)."

Bailey memaparkan bahwa perekonomian berkembang sesuai ekspektasi, dengan laju inflasi melemah sedikit dan pertumbuhan gaji menguat sedikit. Selaras dengan itu, ia ingin menilik data-data ekonomi berikutnya sebelum mengambil keputusan kebijakan baru.

"Data mendatang akan menambah gambaran keseluruhan tentang perekonomian dan prospek untuk inflasi, dan itu akan menjadi referensi keputusan kebijakan kami," kata Bailey.

Pernyataan Bailey mengisyaratkan keraguannya untuk melanjutkan siklus pengetatan moneter BoE. Padahal, BoE perlu menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin sebanyak 3 kali lagi untuk mencapai tingkat suku bunga tertinggi pada 4.75% yang telah diperhitungkan oleh pelaku pasar sejak jauh-jauh hari.

Kesenjangan antara ekspektasi pasar dengan konsekuensi implikasi pidato Bailey itu memicu kekecewaan banyak pihak. Akibatnya, pasar kembali memborong ekuitas Inggris dan melepas sterling.

"Adalah seorang pemberani yang menaruh banyak kepercayaan pada komentar Andrew Bailey tentang suku bunga Inggris (karena Bailey sering berubah pandangan -red), tetapi pandangannya bahwa suku bunga mungkin tidak perlu naik terus telah menempatkan FTSE 100 di atas indeks-indeks global lain, sementara pound turun kembali terhadap dolar dan jatuh lebih dramatis terhadap euro," kata Chris Beauchamp, kepala analis pasar di IG.

Duet GBP/USD selanjutnya akan menghadapi "tantangan" dari perilisan data PMI Non-manufaktur AS pada Jumat malam. Selain itu, perilisan data-data ekonomi Inggris lain dapat terus memicu gejolak pada sterling hingga rapat BoE berikutnya pada tanggal 23 Maret mendatang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE