Menu

GBP/USD Turun Pasca Rilis Data Ekonomi Inggris Dan Kemelut Brexit

N Sabila

Poundsterling jatuh setelah serangkaian laporan indikator ekonomi Inggris yang di bawah ekspektasi, serta meningkatnya ketidakpastian Brexit pasca mundurnya Boris Johnson.

Seputarforex.com - Poundsterling jatuh setelah serangkaian laporan indikator ekonomi Inggris, Selasa (10/Juli) sore ini serta ketidakpastian politik Inggris pasca pengunduran diri Menteri Luar Negeri, Boris Johnson.

Biro Statistik ONS menunjukkan bahwa data dari sektor Manufaktur dan Industri tumbuh lebih lambat daripada ekspektasi selama bulan Mei. GBP/USD turun dari level 1.3289, menuju level 1.3241 pasca rilisnya laporan ONS. Saat berita ini ditulis, pair tersebut diperdagangkan di angka 1.3231.

 

 

Rangkaian Laporan Indikator Ekonomi Inggris Hari Ini

Produksi Manufaktur Inggris naik 0.4 persen selama bulan Mei. Sayangnya meskipun lebih tinggi daripada kontraksi 1.4 persen pada bulan sebelumnya, angka tersebut lebih rendah daripada ekspektasi konsensus yakni kenaikan hingga 1 persen. Dengan demikian sektor manufaktur Inggris secara umum, yang mencakup konstruksi dan energi, masih lebih rendah daripada harapan.

Sementara itu, Produksi Industri Inggris juga turun sebanyak 0.4 persen pada bulan Mei. Angka tersebut lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan 0.5 persen, dan tak jauh lebih baik dari bulan sebelumnya yang juga mencatatkan minus 0.4 persen.

Sedangkan estimasi GDP Inggris bulanan versi ONS tercatat tumbuh 0.2 persen dalam tiga bulan hingga Mei, tak berubah dari GDP Inggris kuartal pertama.

Beruntung masih ada data yang menunjukkan kenaikan. Output Konstruksi Inggris meningkat sebanyak 2.9 persen pada bulan Mei, dari 0.55 persen di bulan sebelumnya. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan sebanyak 0.5 persen.


"Kenaikan 0.4 persen dalam output manufaktur terbilang lemah karena tiga bulan sebelumnya, ada penurunan kumulatif sebanyak 1.8 persen. Akan tetapi, survei-survei tersebut masih konsisten dengan kesehatan pertumbuhan Inggris ke depan. Secara keseluruhan, laporan hari ini seharusnya tak menurunkan keyakinan MPC akan perkiraan kenaikan GDP QoQ sebanyak 0.4 persen di kuartal kedua," kata Samuel Tombs, Kepala Ekonom Pantheon Macroeconomics.


 

Mundurnya Boris Johnson Meningkatkan Ketidakpastian Politik Inggris

Tepat tengah malam hari ini, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyatakan mundur dari jabatannya. Keputusan itu muncul sehari setelah kemunduran David Davis. Mereka berdua merupakan sosok anti Uni Eropa, sehingga enggan untuk mengikuti PM May yang mengubah pendekatan dari hard Brexit menjadi soft Brexit.

 

 

"Pagi ini, Perdana Menteri menerima surat pengunduran diri Boris Johnson sebagai Menteri Luar Negeri. Penggantinya akan diumumkan dengan segera. Perdana Menteri berterimakasih pada Boris atas kinerjanya selama ini," demikian pertanyaan email dari kantor perdana menteri yang dikutip oleh Reuters.

Dominic Raab, sosok yang ditunjuk sebagai Brexit Campaigner menggantikan Davis, memberikan sinyal bahwa May tak akan mundur dari rencana kesepakatan yang lebih bersahabat dengan Uni Eropa. Menurutnya, saat May hanya ingin fokus pada negosiasi Brexit dan menyelesaikan segala urusan yang telah berlarut-larut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE