Menu

GDP AS Melegakan, Dolar AS Lanjut Naik

Nadia Sabila

Walaupun melambat dari kuartal sebelumnya, GDP AS terbilang melegakan karena masih cukup jauh di atas level ekspektasi penurunan.

Seputarforex.com - Dolar AS naik setelah GDP AS dilaporkan lebih tinggi daripada ekspektasi. Di sesi perdagangan Jumat (26/Juli) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) mendaki puncak tertinggi dua bulan, dan diperdagangkan di level 98.02 dengan persentase kenaikan 0.24 persen.

 

Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat, Tetapi Di Atas Perkiraan

Bureau of Economic Analysis (BEA) melaporkan bahwa GDP AS tumbuh 2.1 persen di kuartal kedua 2019. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 3.1 persen, hasil tersebut jelas lebih rendah. Namun, para investor tetap dapat bernapas lega karena perlambatan yang terjadi masih cukup jauh di atas ekspektasi penurunan ke level 1.8 persen.

Merosotnya ekspor dan mengecilnya Inventory Build adalah dua sektor yang berkontribusi pada pelemahan GDP AS di kuartal kedua. Namun, konsumsi rumah tangga dan anggaran belanja yang meningkat, membuat pelemahan pertumbuhan itu tak seburuk perkiraan.

 

Dolar AS Menguat, Fokus Investor Pindah Ke The Fed

Pasca rilis data GDP tersebut, Dolar AS melanjutkan penguatan yang telah terbentuk dalam sepekan terakhir. Selain karena data yang terbilang melegakan, penguatan Dolar AS malam ini juga terbantu oleh melebarnya selisih antara yield obligasi AS dan Jerman. Spread-nya bahkan mencapai tertinggi dua bulan di 249 basis poin.

Para investor masih kecewa dengan kebijakan moneter ECB kemarin yang dinilai kurang terperinci. Perhatian mereka sekarang beralih ke rapat The Fed (FOMC) yang akan dihelat minggu depan. Pemotongan suku bunga sebesar seperempat persen menjadi ekspektasi sebagian besar pelaku pasar saat ini.

Menurut Erik Nelson, analis forex dari Wells Fargo Securities di New York, data Advance GDP kali ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih baik, dan bahkan lebih baik daripada negara-negara G7 lainnya. Oleh sebab itu, Dolar AS pun konsisten menguat. Namun demikian, Nelson juga beranggapan bahwa The Fed tetap tak akan mengubah pandangannya, sehingga ekspektasi Rate Cut masih berlaku.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE