Menu

GDP Australia Turun Ke Level Terendah Satu Dekade

Pandawa

GDP Australia YoY mencatatkan pertumbuhan paling lemah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, karena dipicu lemahnya pengeluaran konsumen.

Menurut data GDP yang dirilis Departemen Statistik Australia (ABS) pada hari Rabu (05/Juni) pagi ini, perekonomian Negeri Kanguru dalam basis tahunan hanya tumbuh sebesar 1.8 persen YoY pada kuartal I/2019, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 2.3 persen YoY pada kuartal sebelumnya. Meski sesuai ekspektasi, laju pertumbuhan 1.8 persen YoY itu merupakan rekor paling lemah sejak krisis keuangan global satu dekade lalu.

Sementara itu, GDP Australia dalam basis kuartalan mencatatkan hasil 0.4 persen. Walaupun meningkat dari angka periode sebelumnya yang 0.2 persen, rilisan GDP QoQ kali ini tak mampu memenuhi proyeksi kenaikan ke 0.5 persen.

Rilis GDP Australia yang dinilai cukup mengecewakan selama kuartal pertama semakin menguatkan pandangan pelaku pasar bahwa RBA mungkin akan melanjutkan pelonggaran moneter (Rate Cut) setidaknya satu kali lagi pada tahun ini. Pasalnya, perlambatan ekonomi yang tengah dirasakan selama kuartal pertama, disinyalir terjadi karena dipicu oleh lesunya trend kenaikan upah dan penurunan harga perumahan yang menghambat pengeluaran konsumen.

 

AUD/USD Justru Menguat Karena Faktor Ini

Setelah rilis GDP Australia, AUD sempat melemah sesaat sebelum akhirnya kembali menguat versus Dolar AS. Pair AUD/USD saat ini berada di level 0.7001, berada pada jalur penguatan hari keempat karena didukung oleh Statement Jerome Powell tadi malam yang mengisyaratkan telah membuka pintu untuk pelonggaran kebijakan moneter The Fed.

Pemangkasan suku bunga oleh beberapa bank sentral negara maju dalam beberapa waktu terakhir memberi sinyal kepada pasar bahwa siklus pelonggaran moneter global telah dimulai untuk mencegah penurunan ekonomi lebih tajam.

"Bank-bank sentral di seluruh dunia telah mengadopsi nada dovish dan kemungkinan juga akan diikuti oleh The Fed dalam beberapa bulan ke depan. Ini semacam langkah pencegahan agar ekonomi tidak jatuh semakin dalam," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi FX di Mizuho Securities.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE