Menu

GDP China Kuartal Akhir 2015 Terendah Sejak 1990

N Sabila

Pertumbuhan ekonomi China di kuartal akhir 2015 lalu dilaporkan meleset dari analisa, mengindikasikan bahwa pengucuran stimulus yang lebih banyak dibutuhkan untuk membantu perekonomian China yang sedang mengalami perlambatan tahunan terparah sejak 25 tahun terakhir.

Pertumbuhan ekonomi China di kuartal akhir 2015 lalu dilaporkan meleset dari analisa para analis. Hal ini mengindikasikan bahwa pengucuran stimulus yang lebih banyak kemungkinan dibutuhkan untuk membantu perekonomian China yang sedang mengalami perlambatan tahunan terparah dalam 25 tahun terakhir.



Biro Statistik China di Beijing melaporkan pada Selasa (19/01) pagi ini bahwa angka Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) China tumbuh 6.8 persen dalam tiga bulan terakhir hingga Desember dibandingkan dengan waktu yang sama tahun 2014 lalu, sedikit di bawah estimasi rata-rata di angka 6.9 persen. Perekonomian China berekspansi 6.9 persen saja tahun 2015 lalu, sehingga menjadi laju ekspansi setahun penuh yang paling lemah sejak tahun 1990 meski hampir setara dengan target pemerintah di angka 7 persen.

Selain itu, nilai tukar Yuan terhadap Dolar AS pagi ini ditetapkan di angka 6.5590, lebih kuat daripada rate di hari Senin kemarin di angka 6.5596. Setelah tahun yang penuh pasang surut pasca devaluasi yuan, cadangan devisa yang jeblok, serta gejolak pasar ekuitas yang menghapus keuntungan sebanyak 5 Triliun Dolar AS dalam satu sesi, di awal tahun 2016 ini saham-saham China kembali mencetak penurunan baru.

Menurut James Laurenceson, Deputi Direktur Australia-China Relations Institute di the University of Technology Sydney, 2015 merupakan tahun titik balik bagi perkembangan China karena merepresentasikan pertumbuhan dengan model lama. Selain itu, dengan sedikitnya bantuan dari investasi aset-aset tetap dan ekspor, konsumsi masyarakat terbukti masih mantap dan lapangan kerha harus terus tercipta demi menghindari makin luasnya ketidakstabilan, demikian yang dikutip oleh Bloomberg.

Produksi Industri China

Angka produksi industri China juga dirilis pagi ini dengan hasil naik 5.9 persen pada bulan Desember dari satu tahun sebelumnya, dibandingkan dengan estimasi kenaikan 6 persen dari para analis dan 6.2 persen pada bulan November. Kenaikan penjualan retail mencapai 11.1 persen dari sartu tahun sebelumnya, dibandingkan dengan estimasi kenaikaan 11.3 persen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE