Menu

GDP Inggris Ciamik Tapi GBP/USD Gagal Naik

A Muttaqiena

Data GDP Inggris berhasil menghindari ancaman resesi tahun lalu, tetapi para analis mensinyalir ekonomi Inggris tetap akan seret dalam tahun ini.

Seputarforex - Momentum reli GBP/USD lagi-lagi melempem saat memasuki ambang resistance penting pada kisaran 1.2400-an. Kurs pound sterling sempat melambung sampai level tertinggi dua bulan di 1.2422 pada sesi Eropa hari Jumat (31/Maret), tetapi langsung longsor ke kisaran 1.2350-an saat memasuki sesi New York.

Grafik GBP/USD Daily via TradingView

UK Office for National Statistics (ONS) merevisi naik data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) Inggris dari 0% menjadi 0.1% untuk periode kuartal IV/2022. Angka tersebut menandakan pemulihan dari penurunan -0.3% pada kuartal sebelumnya, sekaligus menggambarkan situasi yang sedikit lebih baik daripada perkiraan banyak pihak.

Bank Sentral Inggris (BoE) dan mayoritas ekonom tahun lalu sempat memeringatkan adanya risiko resesi pada akhir tahun. Data GDP Inggris kali ini membuktikan bahwa ancaman resesi tersebut berhasil dihindari. Kendati demikian, para analis mensinyalir perekonomian Inggris tetap akan seret dalam tahun ini.

Faktor utama yang akan membayangi perekonomian ke depan adalah semakin meluasnya dampak kenaikan suku bunga BoE. Sebagaimana diketahui, BoE telah menaikkan suku bunga sebanyak sebelas kali beruntun hingga mencapai rekor tertinggi sejak tahun 2008 pada tingkat 4.25%.

Pantheon Macroeconomics memperkirakan pertumbuhan ekonomi Inggris akan menurun -0.1% pada kuartal pertama dan kedua tahun ini, sehingga mengalami resesi secara teknikal. Kondisi ketenagakerjaan juga hanya akan bertahan selama dua kuartal tersebut, kemudian mengendur.

Philip Shaw, Kepala Ekonom Investec, memaparkan pandangan yang sama pesimisnya. Walaupun seandainya resesi berhasil dihindari lagi, ia berpendapat ekonomi Inggris sulit bertumbuh di tengah lingkungan suku bunga yang sangat tinggi.

Shaw mengatakan, "Terlepas dari apakah perekonomian akan mengalami resesi teknikal atau tidak, suatu pemulihan yang cepat tampaknya tak mungkin terjadi tahun ini, terutama jika kondisi kredit makin ketat menyusul gejolak perbankan baru-baru ini terkait Silicon Valley Bank dan Credit Suisse ."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE