Menu

GDP Inggris Tercatat Negatif, GBP/USD Tertekan Pada 1.22

A Muttaqiena

Data GDP Inggris terbaru menunjukkan angka-angka yang melampaui ekspektasi, tapi pertumbuhan ekonomi Inggris tercatat negatif.

Seputarforex - Publikasi laporan preliminer Gross Domestic Product (GDP) Inggris terbaru menunjukkan angka-angka yang melampaui ekspektasi pasar. Tapi, pertumbuhan ekonomi Inggris tercatat negatif pada kuartal II/2022, sehingga tak dapat sepenuhnya menghapus risiko resesi dalam beberapa bulan mendatang. Seusai rilis data tersebut hari ini (12/Agustus), GBP/USD tertekan pada kisaran 1.2200.

Grafik GBP/USD Daily via TradingView

Pertumbuhan ekonomi Inggris tercatat -0.1 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal II/2022. Angka tersebut sedikit lebih baik daripada estimasi konsensus yang sebesar -0.2 persen, tetapi merosot jauh dibandingkan pertumbuhan 0.8 persen pada kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Inggris dalam basis tahunan pun terseret turun dari 8.7 persen menjadi 2.9 persen saja. Ini juga sedikit lebih baik daripada estimasi konsensus yang sebesar 2.8 persen.

Data-data ekonomi Inggris lain kompak membukukan kinerja lebih baik dari ekspektasi, tetapi lebih buruk daripada laporan periode sebelumnya. Berikut ini beberapa rinciannya:

Kehadiran data aktual yang lebih baik daripada ekspektasi konsensus menandakan bahwa perlambatan ekonomi Inggris sebenarnya tak seburuk yang dikhawatirkan oleh bank sentral Inggris (BoE) dan para ekonom sebelumnya. Kendati demikian, masih ada risiko resesi di negeri yang baru saja merayakan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II ini.

Samuel Tombs, Kepala Ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics, berkomentar, "(Risiko) resesi musim dingin tidak dapat dikesampingkan, mengingat bahwa kenaikan batas harga energi Ofgem pada bulan Oktober akan meningkatkan inflasi CPI—dan karenanya, mengurangi pendapatan riil (masyarakat)—sebesar hampir empat persen. Tetapi dengan bantuan (anggaran) fiskal yang kemungkinan akan ditingkatkan secara signifikan oleh Perdanaa Menteri berikutnya dan rumah tangga berpenghasilan tinggi masih memiliki tabungan yang substansial, kami pikir GDP akan mendatar sepanjang musim dingin, bukannya menurun."

Masyarakat Inggris saat ini tengah menyaksikan persaingan ketat untuk menentukan siapa yang akan menjabat Ketua Partai Konservatif dan Perdana Menteri Inggris, menggantikan Boris Johnson yang mengundurkan diri bulan lalu . Pemilihan putaran kelima dimenangkan oleh Rishi Sunak, diikuti oleh Liz Truss pada urutan kedua. Mereka akan bersaing untuk putaran berikutnya, dengan hasil akhir diumumkan paling lambat pada 5 September.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE