Menu

Goldman Sachs: 5 Alasan Mengapa Pounds Sterling Bisa Jeblok Lagi 7%

N Sabila

Pounds sterling sedikit tergelincir di sesi perdagangan Jumat (14/Oktober) sore ini. Berikut analisis Goldman Sachs tentang peluang Sterling untuk kembali jatuh sampai 7 persen dalam dua bulan ke depan.

Seputarforex.com - Pounds sterling sedikit tergelincir di sesi perdagangan Jumat (14/Oktober) sore ini. GBP/USD gagal mempertahankan level di atas 1.22 dan menurun 0.5 persen terhadap Dolar AS ke harga 1.2197, bersiap untuk menggenapkan penurunan hingga 1.9 persen dalam pekan yang volatil ini menuju level rendah 31 tahun.

Sentimen terhadap Poundsterling terempas menyusul rilisnya hasil survei tentang kondisi kredit Bank Sentral Inggris (BoE) yang mengungkap bahwa Brexit telah menyebabkan pukulan yang cukup menajatuhkan sektor hipotek perumahan di Inggris. Terlebih lagi, data konstruksi Inggris yang lebih buruk daripada ekspektasi berkolaborasi dengan momentum bearish yang terlihat dalam pair GBP/USD.

5 Alasan Mengapa Pounds Sterling Bisa Jeblok Lagi 7%

Menurut analisis dari Goldman Sachs, ada 5 alasan mengapa Sterling berpeluang untuk kembali jatuh sampai 7 persen dalam dua bulan ke depan, di tengah prospek "Hard Brexit":

Pertama, sementara media-media internasional sibuk menampilkan kerumitan dan keruwetan dalam proses negosiasi Brexit dalam beberapa minggu terakhir ini, dalam pandangan Goldman Sachs, berita-berita negatif tersebut belum sepenuhnya terfleksikan dalam forex.

Kedua, Goldman Sachs memperkirakan data-data akan memburuk tahun depan sehingga akan terjadi penurunan yang lebih mencengangkan daripada seperti yang telah tejadi sejauh ini, sehingga memberatkan Pounds Sterling.

Ketiga, Goldman Sachs memperkirakan kebijakan moneter dan fiskal akan terus dikondisikan untuk menyokong aktivitas ekonomi daripada terlalu fokus pada inflasi. Oleh sebab itu, kabar mengenai kebijakan-kebijakan itu akan bersifat netral yang "sangat buruk" dan menjadi "kenegatifan yang terbaik" bagi mata uang.

Keempat, keyakinan akan kenaikan tingkat suku bunga The Fed di bulan Desember serta penguatan Dolar AS juga berkontribusi pada penurunan Cable.

Kelima, sebesar apapun defisit neraca berjalannya, Inggris tidak akan menghadapi krisis ala negara berkembang. Namun terhentinya modal masuk secara tiba-tibalah yang berpeluang mendevaluasi mata uang Inggris. Kondisi itu dapat dicegah selama undang-undang yang diterapkan oleh Inggris nantinta ramah pada perusahaan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE