Menu

Goldman Sachs: Stimulus BoJ Sudah Mentok

N Sabila

Goldman Sachs menyusul mantan Menteri Keuangan Jepang Eisuke Sakakibara yang menyebut bahwa Kuroda sudah kehabisan ruang untuk melakukan ekspansi stimulus. Di samping itu, ada pula pidato Deputi Gubernur BoJ di Yokohama tentang tak adanya rencana assesment kebijakan moneter.

Goldman Sachs Group Inc. menjadi lembaga terakhir yang sepakat pada suara yang menganggap bahwa Bank Sentral Jepang (BoJ) sudah mencapai batas akhir program stimulus, sehubungan dengan tumbangnya obligasi Jepang. Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda, masih berjuang untuk mendapatkan asuransi dan pendanaan pensiun demi memangkas kepemilikan obligasi pemerintah yang terus diperpanjang.



Selain itu, muncul pula spekulasi tentang keberlanjutan pembelian utang bank sentral yang tampaknya tak akan reda kecuali jika para investor meyakini harga akan menurun, kata Rohan Khanna, salah seorang analis Goldman Sachs London yang diwawancarai oleh Bloomberg.

Goldman Sachs menyusul Pacific Investment Management Co. dan mantan Menteri Keuangan Jepang Eisuke Sakakibara dengan menyebut bahwa Kuroda sudah kehabisan ruang untuk melakukan ekspansi dalam rekor stimulus.

"Menurut analisis kami, ada beberapa alternatif untuk Obligasi Pemerintah Jepang (JGB), yang mana BoJ memiliki kuasa untuk mengarahkan pembeliannya, namun aset-aset alternatif tersebut tak liquid dan terlalu melimpah," kata Khanna dalam catatannya kemarin. Goldman Sachs mengestimasi bahwa BoJ akan membeli aset sekitar 115 triliun yen menjadi 120 triliun yen dari keseluruhan JGB atau sebanyak 50 persen lebih banyak daripada rencana demi menjaga basis moneter tetap berekspansi di tengah sentimen buy-back.


Pidato Kikuo Iwata BoJ

Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank of Japan Kikuo Iwata, pada Kamis (04/Agustus) hari ini menegaskan bahwa BoJ tidak menetapkan agenda untuk penilaian komprehensif terhadap kebijakan moneternya saat ini dalam kebijakan moneternya pada bulan September depan.

"Saya jelaskan di sini bahwa kami (BoJ) belum mempunyai arah masa depan yang jelas terkait kebijakan moneter," kata Deputi Gubernur Kikuo Iwata dalam pidatonya di Yokohoma. Meski demikian, USD/JPY tetap flat diperdagangkan pada posisi 101.375.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE