Menu

Gubernur RBA: Suku Bunga Australia Takkan Naik Sampai 2024

A Muttaqiena

Upaya rebound dolar Australia versus USD tersandung pernyataan terbaru dari Gubernur RBA, Philip Lowe, yang bernada sangat dovish.

Seputarforex - Upaya rebound dolar Australia versus USD tersandung pernyataan terbaru dari orang nomor satu yang memimpin bank sentralnya. Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh The Australian Financial Review hari ini (10/Maret), bahwa tingkat suku bunga acuan (OCR) akan tetap berada pada rekor terendah historis "setidaknya hingga 2024", karena pertumbuhan gaji tidak mungkin mencapai lebih dari 3 persen sebelum saat itu.

Grafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

"Poin yang ingin saya tekankan adalah bahwa agar inflasi secara berkelanjutan berada dalam rentang target 2-3 persen, pertumbuhan gaji harus lebih tinggi secara signifikan dari posisinya sekarang," kata Philip Lowe.

"Bukti kuat menunjukkan bahwa ini takkan terjadi dengan cepat dan akan dibutuhkan pasar tenaga kerja yang ketat agar dapat dipertahankan selama beberapa waktu. Memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan itu pada dasarnya sulit, jadi ada ruang bagi beberapa pandangan berbeda. Tapi penilaian kami adalah kita tidak mungkin menyaksikan pertumbuhan gaji konsisten dengan target inflasi sebelum 2024. Ini adalah basis penilaian kami bahwa tingkat bunga sangat mungkin tetap berada pada level saat ini setidaknya hingga 2024."

Lowe mencatat pertumbuhan gaji di Australia saat ini hanya 1.4 persen, rekor terendahnya sepanjang masa. Pertumbuhan gaji sudah lesu sejak sebelum COVID-19 muncul, dan makin terpuruk setelah pandemi. Masalah struktural dan kemajuan teknologi menghambat kenaikan gaji, demikian pula perubahan regulasi pasar tenaga kerja.

Ia menyambut baik data-data ekonomi Australia yang lebih baik belakangan ini . Akan tetapi, ia menekankan masih banyaknya pengangguran yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Investasi bisnis juga masih sangat rendah, meskipun belanja masyarakat telah bangkit seiring dengan perbaikan sentimen konsumen . Dengan investasi bisnis yang rendah, perusahaan-perusahaan tentu lebih enggan menyelenggarakan rekrutmen karyawan tambahan.

Pernyataan pejabat bank sentral yang mengekspresikan ekspektasi bunga rendah (dovish) cenderung mengakibatkan pelemahan bagi nilai tukar mata uangnya. Hal ini terutama berlaku bagi mata uang negara berkembang serta mata uang komoditas seperti dolar Australia. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, AUD/USD diperdagangkan melemah pada kisaran 0.7700.

Terlepas dari itu, sejumlah pakar tetap optimis terhadap prospek bullish dolar Australia tahun ini berkat tetap tingginya harga komoditas ekspor utama . Dinamika naik-turun yield obligasi AS juga akan sangat memengaruhi nilai tukar AUD/USD ke depan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE