Menu

Harga Bahan Baku Mahal, PMI Manufaktur China Melambat

Pandawa

Perlambatan aktivitas manufaktur China dipicu oleh kenaikan harga komoditas dan kemacetan pasokan yang berorientasi ekspor. Namun, sektor jasa masih melaju seiring dengan keberhasilan China mengendalikan pandemi.

Seputarforex - Pada hari Senin (31/Mei), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data PMI Manufaktur yang melambat dari 51.1 menjadi 51.0 di bulan Mei. Kendati sedikit tertekan, data aktivitas manufaktur tersebut masih berada di jalur ekspansi (di atas level 50.0).

Perlambatan ekspansi manufaktur disebabkan oleh semakin mahalnya harga bahan baku yang menyebabkan kenaikan biaya produksi. Harga bahan baku seperti bijih besi, tembaga, dan batu bara melonjak karena permintaan global setelah kemerosotan ekonomi tahun lalu akibat pandemi. Disamping itu, kemacetan pasokan masih membayangi produksi industri terutama pada perusahaan kecil dan perusahaan yang berorientasi ekspor.

Dalam rincian data PMI Manufaktur China pagi ini, sub-indeks biaya bahan baku naik dari 66.9 menjadi 72.8. Sementara itu, sub-indeks pesanan ekspor turun dari 50.4 menjadi 48.3, diikuti dengan sub-indeks perusahaan kecil yang merosot dari 50.8 menjadi 48.8.

 

Harga Komoditas Jadi Sorotan, PMI Jasa Masih Tangguh

Secara keseluruhan, lonjakan harga komoditas dalam beberapa bulan terakhir menjadi pukulan telak bagi industri China. Pasalnya, kenaikan harga komoditas mentah akan mengerek biaya produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan harga bahan jadi. Kondisi ini tentu saja berimbas pada menurunnya permintaan terhadap barang-barang yang harganya semakin mahal.

Pemerintah China telah berulang kali menyatakan keprihatinan terhadap kenaikan harga komoditas dalam beberapa waktu terakhir. Mereka mendukung upaya pengawasan dan tindakan tegas terhadap spekulan komoditas yang berpotensi merugikan perekonomian China.

Terlepas dari isu kenaikan harga komoditas yang membebani ajtivitas manufaktur, sektor jasa China bulan Mei dilaporkan meningkat dari 54.9 ke 55.2. Ini semakin memperpanjang rekor kenaikan beruntun dalam 15 bulan terakhir. Keberhasilan China dalam mengendalikan penyebaran pandemi virus Corona dan menekan angka penduduk yang terinfeksi, sukses mendorong banyak orang untuk keluar dari rumah dan mengunjugi fasilitas publik. Hal inilah yang mendasari semakin pulihnya sektor jasa China.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE