Menu

Harga Emas Anjlok Tertekan Reli Yield Obligasi AS

Nadia Sabila

Harga emas turun merespon penguatan yield obligasi AS yang positif bagi Dolar. Pasalnya, pasar mengekspektasikan kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat pasca tapering.

Seputarforex - Harga emas jatuh lebih dari satu persen akibat penguatan yield obligasi US Treasury dan Dolar AS. Harga emas spot turun 0.8% ke $1736.81 per ounce, sementara emas futures di Comex New York turun dengan persentase yang sama ke $1737.5 per ounce. Saat berita ini ditulis pada Selasa (28/September) malam, XAU/USD merosot 0.94% ke $1733.54.

Tekanan terhadap harga emas didominasi oleh kenaikan yield obligasi AS selama 4 hari berturut-turut menuju level tertinggi tiga bulan. Hal ini menunjang penguatan Dolar AS dan membuat harga emas terasa lebih mahal bagi pembeli dengan uang selain Dolar.

"Kenaikan imbal hasil US Treasury 10-tahun menyajikan berita utama yang masif bagi emas, karena mengurangi daya tariknya... dan logam mulia tersebut tampaknya siap turun lebih jauh menuju $1730," tutur analis Commerzbank, Carsten Fritsch. "Oleh karena itu, sentimen pasar (emas) tetap suram dengan berlanjutnya arus keluar ETF dan investor tidak terlalu optimis tentang prospek emas," imbuhnya.

 

Pasar Ekspektasikan Kenaikan Fed Rate Lebih Cepat

Testimoni Powell malam ini tak memberikan dukungan berarti bagi emas. Ketua bank sentral AS tersebut mengatakan bahwa ekonomi AS masih jauh dari pencapaian ketenagakerjaan penuh (maximum employment). Padahal, ketenagakerjaan merupakan salah satu komponen penting dalam pertimbangan untuk menaikkan suku bunga.

"Apa yang saya katakan (setelah pengumuman kebijakan moneter) minggu lalu adalah bahwa kita semua telah memenuhi semuanya kecuali syarat untuk melakukan tapering," kata Powell di hadapan Senat AS. "Saya perjelas lagi bahwa kita, dalam pandangan saya, masih jauh dalam memenuhi syarat ketenagakerjaan penuh."

Kendati demikian, para investor lebih memperhatikan dot plot untuk kenaikan suku bunga AS ketimbang pernyataan Powell malam ini. "Dot plot para anggota FOMC memberikan sinyal kenaikan suku bunga yang lebih awal daripada ekspektasi. Selain itu, kenaikan yield curve terus memberikan dampak negatif pada emas," kata Bart Melek, analis TD Securities.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE