Menu

Harga Emas Bangkit, Pasar Awasi Isu Fed Rate Hike

Nadia Sabila

Harga emas menguat setelah Yield Obligasi US Treasury turun dari puncak 2%. Saat ini, pasar juga menyoroti isu kenaikan suku bunga AS setelah rilis inflasi terbaru.

Seputarforex - Harga emas menanjak di sesi perdagangan Jumat (11/Februari) malam ini berkat penurunan Yield obligasi US Treasury. Akan tetapi, kenaikan inflasi AS baru-baru ini telah memicu pandangan hawkish dari seorang pejabat The Fed. Saat berita ini ditulis, harga emas spot naik 0.4% ke $1833.49 per ounce, harga emas futures tergelincir 0.1% ke 1835.40, sementara XAU/USD naik 0.71% ke $1839.68.

Setelah mencapai puncak 2% untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, Yield obligasi US Treasury bertenor 10 tahun turun ke 1.919%. Menurut analisis Philip Streible dari Blue Line Futures di Chicago, yield obligasi sebenarnya hanya tergelincir. Meskipun begitu, hal ini sudah cukup menunjang pemulihan emas.

"Pasar emas hanya menunggu kenaikan (suku bunga) The Fed," kata Daniel Pavilonis, analis dari RJO Futures. Ia menambahkan bahwa emas telah diperdagangkan secara range-bound di kisaran pivot $1800 dan membentuk support teknikal di level tersebut.

 

Bullard Ingin Kenaikan Suku Bunga 100 Bps

Kamis kemarin, Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa ia telah berubah menjadi lebih hawkish di tengah memanasnya inflasi saat ini. Dengan rekor pertumbuhan inflasi tertinggi dalam kurun waktu 40 tahun, Bullard menginginkan kenaikan suku bunga hingga 100% dalam tiga kali rapat FOMC ke depan.

"Saya ingin melihat kenaikan (suku bunga) hingga 100 bps hingga 1 Juli," kata Bullard dalam wawancara dengan Bloomberg News.

Sebagai informasi, Consumer Price Index (CPI) AS tumbuh 0.6% pada bulan Januari 2022, lebih baik dari perkiraan pasar yang sebelumnya mengekspektasikan penurunan 0.4%. Analis memang mencermati urgensi kebijakan moneter ketat untuk merespon lonjakan inflasi, tetapi mereka tidak terlalu memperhitungkan outlook yang disampaikan Bullard.

"Ada banyak diskusi tentang kemungkinan kenaikan suku bunga darurat. Tetapi walaupun ada wacana kuat untuk menaikkan suku bunga, pejabat Fed lainnya meremehkan sikap hawkish Bullard," kata Philip Streible.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE