Menu

Harga Emas Berbalik Turun, Tertekan Kenaikan Minat Risiko

Nadia Sabila

Pasar saham yang menguat serta aksi profit-taking kemarin menyebabkan reversal pada harga emas hari ini.

Seputarforex - Harga emas turun setelah minat risiko bangkit merespon penurunan harga minyak. Di sesi perdagangan Rabu (09/Maret) malam, harga emas spot merosot 2.8% ke $1995.55 per ounce, sementara harga emas futures anjlok 2.2% ke $1999.40. Grafik XAU/USD berikut juga menunjukkan pelemahan dari level tinggi $2050 ke $1993.87.

Saham-saham rebound setelah kenaikan harga minyak mulai mereda. Pasalnya, para investor merespon pengumuman Presiden AS Joe Biden terkait larangan impor minyak, energi, dan gas dari Rusia. Selain optimisme di pasar saham, analis menilai bahwa reversal emas yang terjadi hari ini juga diakibatkan aksi profit-taking besar-besaran dari kenaikan sebelumnya.

Michael McCarthy, analis dari Tiger Brokers memperkirakan bahwa harga emas berpotensi turun sampai kisaran $1930, dengan konsolidasi yang mungkin akan terbentuk pada kisaran $1930-$2075. Namun apabila konflik geopolitik terus mengalami eskalasi, maka harga emas boleh jadi akan kembali menemukan rekor tertinggi baru.

 

Volatilitas Emas Masih Tinggi Sebelum Rusia Akhiri Invasi

Negosiasi Rusia-Ukraina tahap tiga yang digelar di Belarusia kembali gagal menyepakati gencatan senjata. Alih-alih, serangan Rusia makin intensif dan mulai menyasar rumah sakit anak-anak. Total dua juta warga Ukraina telah mengungsi karena konflik ini. "Sentimen dapat berubah sangat cepat. Kondisi pasar yang volatile ini tidak akan berubah sampai Presiden Putin mengakhiri invasi ke Ukraina," komentar Fawad Razaqzada, analis dari ThinkMarkets.

Sejauh ini, halangan berarti bagi bullish emas memang terpantau minim. Satu-satunya penghalang besar adalah kenaikan suku bunga The Fed, yang menurut analisis Bart Melek dari TD Securities "jelas tak akan bisa dinaikkan lebih dari 50 bps". Menurutnya, peluang harga emas turun tak akan begitu besar.

"...Kita mendapati harga emas turun hari ini, tetapi kita berada pada pijakan yang jauh lebih kuat daripada sebelum konflik terjadi. Terutama, karena saya masih berfikir bahwa Federal Reserve dan bank-bank sentral lainnya masih akan sangat berhati-hati dengan kebijakan mereka untuk mengurangi likuiditas," kata Melek.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE