Menu

Harga Emas Di Antara Virus Corona Gelombang Dua Dan Data AS

Nadia Sabila

Ancaman infeksi Corona gelombang dua di China menjadi penopang harga emas. Namun, reli emas tak dapat signifikan karena apiknya data Penjualan Ritel AS bulan lalu.

Seputarforex - Harga emas naik tipis pada sesi perdagangan Rabu (17/Juni) pagi, masih beredar di kisaran $1,700. Logam mulia tersebut terdukung oleh kekhawatiran akan merebaknya virus Corona gelombang dua di China. Akan tetapi, kenaikan lebih lanjut tertahan oleh menguatnya ekuitas hari ini, sehubungan dengan data Retail Sales AS yang melonjak.

Harga emas futures untuk pengiriman Agustus naik setengah persen ke $1,736.50 per ounce. Sedangkan kenaikan harga emas spot pada pukul 18:31 GMT hanya 0.1 persen ke $1,727.21. Saat berita ini ditulis, harga emas spot yang tergambar dalam grafik XAU/USD di bawah ini stabil di 1,725.02, terkonsolidasi di kisaran tinggi yang terbentuk sejak 10 Juni.

 

Sebagian Wilayah Di China Lockdown Lagi

Status darurat COVID-19 di China kembali mengkhawatirkan. Pemerintah setempat menaikkan levelnya dari II menjadi III per Selasa kemarin (16/Juni). Kebijakan tersebut menindaklanjuti data terbaru yang menunjukkan peningkatan kasus positif Corona hingga mencapai 106. Akibatnya, 29 area di China harus kembali di-lockdown.

"Minat risiko tak bisa bertahan menghadapi lockdown yang terjadi lagi di China. Sebab, hal itu berarti Eropa dan Amerika Serikat juga belum mendekati akhir dari pertarungan mereka mengatasi virus Corona," komentar analis OANDA, Edward Moya. "Perdagangan (atas pertimbangan) stimulus (bank sentral) masih utuh, tetapi ketidakpastian virus di China akan mencegah ekuitas AS dari pemulihan penuh atas (penurunan) yang diderita minggu lalu."

 

Penjualan Ritel AS Capai Rekor Baru

Meski sentimen minat risiko terbentur kekhawatiran virus gelombang dua, sentimen penghindaran risiko tak lantas melenggang dengan bebas. Kenaikan harga emas masih dibatasi oleh data ekonomi AS yang menggembirakan. Penjualan Ritel AS tembus 17.7 persen pada bulan Mei, merespon normalisasi ekonomi setelah lockdown yang berlangsung selama beberapa pekan.

Data tersebut menjadi angin segar bagi saham-saham AS. Namun dalam jangka panjang, harga emas diprediksi masih cemerlang, ditopang oleh stimulus ekonomi dan kekhawatiran akan meningkatnya kembali infeksi virus Corona secara global.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE