Menu

Harga Emas Dilemahkan Data Ekonomi AS Dan Petinggi The Fed

Utari

Data Jobless Claims AS yang turun ke level terendah 44 tahun dan pernyataan hawkish anggota Dewan Gubernur the Fed menyebabkan harga emas ambruk ke level USD1,232.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Jumat (03/03) terpantau menurun, sejalan dengan mata uang Dolar AS yang menyentuh level tertinggi sejak bulan Januari. Saat berita ini ditulis, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,232 Dolar AS. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk menurun ke level Rp 589,000 dari sebelumnya di level Rp 592,000.

Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April menurun ke level harga 1,231 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Mei berada di kisaran 17.77 Dolar AS per troy ons; dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Mei ke level 2.6870 Dolar AS per pound, mengalami penurunan sebesar 0.13 persen.

Pelaku Pasar Menanti Pidato Janet Yellen Dan Stanley Fischer

Selama sesi perdagangan kemarin, emas menderita penurunan harian terbesar dalam tahun 2017. Harga emas ambruk setelah rilis data Jobless Claims AS kemarin menunjukkan penurunan ke level terendah 44 tahun. Penguatan di sektor ketenagakerjaan AS dibarengi dengan adanya kenaikan tingkat inflasi menimbulkan spekulasi bahwa the Fed akan segera menaikkan tingkat suku bunga-nya lagi pada pertemuan FOMC tanggal 14-15 mendatang.

Serupa dengan pernyataan Lael Brainard yang dipandang hawkish, salah satu anggota Dewan Gubernur the Fed lain, yaitu Jerome Powell, kemarin menyatakan, Rate Hike oleh The Fed untuk bulan Maret telah mendapatkan sokongan dari adanya rilis data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan. Ia menilai, rilis data inflasi bulan Januari yang hampir mendekati target bank sentral AS bisa mendukung pandangan bahwa the Fed akan segera menaikkan suku bunga. Powell meyakini, The Fed kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunga AS pada tahun 2017 sebanyak tiga kali.

"Probabilitas FED Rate Hike bulan Maret meninggi, sehingga menyebabkan para investor mundur dari trading emas mereka," ujar Rob Haworth, analis senior untuk Bank Wealth Management. Menurutnya, harga emas akan terbebani oleh penguatan bursa saham AS serta mata uang Dolar AS.

Sementara itu, sebagian besar pelaku pasar akan berfokus ke Ketua The Fed, Janet Yellen dan Wakil Ketua Stanley Fischer. Petinggi The Fed tersebut dijadwalkan akan memberikan pidato pada hari Sabtu esok. Pasar berharap, mereka akan memberikan sinyal atau indikasi tertentu terkait arah kebijakan bank sentral AS selanjutnya.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE