Menu

Harga Emas Jatuh 1 Persen Merespon Lonjakan Dolar

Nadia Sabila

Harga emas turun gara-gara Dolar AS yang menguat. Kebuntuan stimulus fiskal tambahan AS dan laporan ekonomi IMF yang bernada positif mengikis sentimen penghindaran risiko.

Seputarforex - Harga emas merosot ke bawah $1,900 per ounce, memperdalam penurunan harga emas yang mulai tampak awal pekan ini. Harga emas spot turun 1.7 persen ke $1,890.01 per ounce pada pukul 17:34 GMT, sementara emas futures anjlok 1.8 persen ke $1,894.60. Grafik XAU/USD di bawah ini juga menampilkan penurunan 1.44 persen ke $1,894.85, menghapus lonjakan yang tercapai pada 09 Oktober lalu.

Sebagai alternatif safe haven, Dolar AS terpantau menguat di sesi perdagangan malam ini akibat terhapusnya optimisme penemuan vaksin oleh Johnson&Johnson. Perusahaan farmasi AS tersebut menghentikan sementara uji coba vaksin COVID-19 setelah beberapa relawannya menderita penyakit misterius.

Minat investor terhadap Dolar AS juga meningkat setelah Ketua House of Representatives AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa paket stimulus yang ditawarkan oleh Presiden Donald Trump masih kurang dari kebutuhan sebenarnya.

"Stagnasi di Washington mengenai paket stimulus terus menekan aset-aset yang mengandalkan pelemahan Dolar AS seperti emas untuk gelombang support berikutnya," kata David Meger dari High Ridge Futures.

Edward Moya dari OANDA mengutarakan bahwa emas masih akan "dipermainkan" selama negosiasi kesepakatan stimulus fiskal AS berlangsung. Isu terakhir mengenai hal tersebut telah melenyapkan beberapa pendorong bullish jangka pendek emas yang sempat diantisipasi sebelumnya.

Sementara itu, laporan bernada optimis dari IMF memudarkan ekspektasi stimulus yang selama ini menguntungkan emas. IMF menilai bahwa ekonomi global berjalan tak seburuk perkiraan sebelumnya. Bukti terkuat ditampilkan oleh China yang data ekonominya rata-rata lebih bagus daripada ekspektasi.

Terkait hal ini, David Meger berpendapat, "IMF dan lembaga (keuangan) lain seperti Federal Reserve AS mencatat bahwa pemulihan berada dalam posisi yang sedikit lebih cepat daripada antisipasi sebelumnya. Hal ini dapat mengarah pada kemungkinan berkurangnya stimulus bank-bank sentral seluruh dunia."


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE