Menu

Harga Emas Jatuh 2 Persen Gegara Dolar AS Dan Yield Obligasi

Nadia Sabila

Kenaikan Dolar AS dan yield obligasi US Treasury memudarkan daya tarik logam mulia. Harga emas pun turun menembus level psikologis $1800.

Seputarforex - Harga emas merosot lebih dari 2 persen di sesi perdagangan Kamis (04/Februari) malam. Harga emas spot anjlok 2.3 persen ke $1790.92 per ounce pada pukul 15:44 GMT, tidak jauh dari level terendah 2 bulan yang sebelumnya tercapai di $1784.76. Harga emas futures di Comes New York juga jatuh 2.5 persen ke $1788.80. Saat berita ini ditulis, XAU/USD turun 2.41 persen ke $1789.41.

Mengikuti arah pergerakan emas, harga perak jeblok lebih dari 13 persen setelah gejolak saham GameStop mendongkraknya naik ke level tinggi delapan tahun di awal pekan. Hari ini, harga perak melemah 2.6 persen ke $26.16.

 

Emas Tertekan Risk On

Dolar AS menguat ke level tinggi dua bulan bersama yield obligasi AS bertenor panjang. Hal itu karena investor sedang mengantisipasi stimulus masif dari Washington serta faktor pemulihan ekonomi yang positif. Mereka akhirnya berani kembali ke aset minat risiko dan meninggalkan emas.

Meskipun emas biasanya mengambil keuntungan dari stimulus yang besar karena statusnya sebagai hedging inflasi, tetapi imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat reli emas tertahan. Pasalnya, para investor merasa hanya akan meningkatkan memegang emas batangan hanya akan meningkatkan opportunity cost dan tidak memberikan imbal hasil.

"Yield curve yang terlalu tinggi berujung pada biaya kepemilikan emas menjadi ikut meningkat. Emas dapat turun lebih rendah dan terkosolidasi sebagai responnya... sedangkan gagasan keseluruhannya adalah bahwa ekonomi AS dan global sedang pulih," kata Bart Melek, analis dari TD Securities.

Sementara itu, Carlo Alberto De Casa dari ActivTrades berkomentar bahwa peningkatan ekspektasi tentang berakhirnya pandemi secara relatif cepat telah meningkatkan harapan pemulihan ekonomi. Sehingga, bank sentral kemungkinan akan mengurangi sikap hyper-dovish mereka dalam penentuan kebijakan moneter mendatang.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE