Menu

Harga Emas Lesu Setelah Senat AS Loloskan Reformasi Pajak

A Muttaqiena

Harga Emas nampak lesu pada sesi perdagangan Senin pagi ini (4/Desember), sehubungan dengan telah disahkannya legislasi mengenai pemangkasan pajak AS oleh Senat.

Seputarforex.com - Harga Emas nampak lesu pada sesi perdagangan Senin pagi ini (4/Desember), sehubungan dengan telah disahkannya legislasi mengenai pemangkasan pajak AS oleh Senat. Di tengah ramainya perpolitikan AS akibat skandal yang terbukti melibatkan kroni-kroni Presiden Donald Trump, Gold Spot XAU/USD terpantau -0.46% saat berita ditulis, dan diperdagangkan di kisaran 1274.72, meski sempat mencuat dan ditutup pada $1280.62 di penutupan hari Jumat lalu.

 

Pemangkasan Pajak Diharapkan Final Sebelum Natal

Perwakilan Partai Republik di Senat, Majelis Tinggi pada Parlemen AS, berhasil meloloskan undang-undang yang dibutuhkan untuk merombak sistem pajak AS pada Sabtu dini hari waktu setempat, mengikuti jejak House of Representative yang telah lebih dulu mengesahkan rencana undang-undang serupa. Namun, ini tak lantas berarti Presiden Donald Trump akan langsung bisa melakukan pemotongan pajak besar-besaran. Karena isi rencana undang-undang yang disetujui oleh Senat dan House of Representative berbeda, maka kedua bagian dalam Parlemen AS tersebut perlu mencapai resolusi tertentu.

Setelah dicapai resolusi antara Senat dan House, maka legislasi final baru dapat diserahkan ke meja Trump. Dengan bersandar pada dominasinya di Senat dan House, partai Republik berharap resolusi tercapai sebelum libur Natal.

Pemerintahan Trump mengekspektasikan pemangkasan pajak ini akan menggenjot pertumbuhan dan mendongkrak inflasi, sehingga investor turut berharap kenaikan suku bunga di negeri Paman Sam bisa dilakukan lebih cepat.

 

Empat Kroni Trump Terbukti Terlibat Skandal Intervensi Rusia

Sementara itu, pergolakan politik AS kembali menjadi sorotan karena mencuatnya kembali isu intervensi Rusia dalam Pemilu Presiden AS 2016. Pada hari Jumat, Michael Flynn, mantan penasehat keamanan nasional yang sempat berkantor di Gedung Putih, memberikan pengakuan bersalah telah berbohong pada FBI mengenai perbincangannya dengan Dubes Rusia pada Desember 2016. Bersama dengan pengakuan tersebut, ia pun menyatakan kesediaannya untuk bekerjasama dengan pengusutan FBI mengenai kasus besar ini.

 

Menurut laporan ABC News, Michael Flynn mengaku diperintahkan oleh Trump untuk menghubungi kontak Rusia. Namun, kontak tersebut bukan dilakukannya saat masa kampanye, melainkan setelah masa kampanye. Tujuannya, menurut Flynn, guna mendiskusikan strategi-strategi untuk memerangi ISIS.

Ty Cobb, pengacara Trump yang menangani dugaan keterlibatannya dalam kasus tersebut, meremehkan dampak pengakuan Flynn pada Gedung Putih. Ia menyatakan, Flynn menjabat sebagai penasehat keamanan nasional Gedung Putih dalam waktu sangat singkat, dan telah mengaku bersalah pada satu hal saja, yaitu berbohong pada FBI.

"Tak ada hal (dalam) pengakuan maupun tuduhan bersalah yang berdampak pada siapapun, kecuali Mr Flynn sendiri," kata Cobb dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh New York Times.

 

Dokumen sidang hari Jumat lalu memang tidak menunjukkan bukti langsung kolusi pemerintahan Trump dengan Rusia, tetapi NYT mencatat bahwa empat kroni Presiden telah dijatuhi vonis bersalah dalam skandal tersebut. Selain Michael Flynn, ketiga lainnya adalah mantan pimpinan kampanye Trump, Paul Manafort; mantan penasehat kebijakan luar negerinya, George Papadopoulos; serta ajudan kampanye, Richard Gates.

 

Pasar Masih Perhatikan Suku Bunga

Terlepas dari isu reformasi pajak dan pergolakan politik dalam negeri Amerika Serikat yang berpotensi dampak besar bagi keuangan global, rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) masih menjadi pusat perhatian. Rilis data ketenagakerjaan AS pekan ini akan diamati, karena bisa mempengaruhi laju kenaikan suku bunga.

Ekspektasi suku bunga lebih tinggi biasanya menghalangi reli harga Emas, karena logam mulia termasuk aset finansial yang tidak menghasilkan imbal hasil dalam bentuk bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE