Menu

Harga Emas Lunglai, Terimbas Penguatan Dolar Dan Ekuitas AS

Utari

Meski demikian, harga emas berpotensi merangkak naik lagi, seiring dengan adanya ketidakpastian ekonomi serta kondisi politik AS, Eropa, dan Korea Utara.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Selasa (14/02) melandai, terimbas oleh penguatan Dolar AS meski ketidakpastian politik global masih ada. Saat berita ini diturunkan pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,225 Dolar AS. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk menurun menjadi Rp 588,000 daripada sebelumnya Rp 589,000.


Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April melandai ke kisaran harga 1,226 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret naik 0.11 persen, berada di level 17.84 Dolar AS per troy ons ;dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret ke harga 2.785 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan sebesar 0.07 persen.

Selama sesi perdagangan hari Senin kemarin, harga emas menderita penurunan cukup signifikan akibat penguatan mata uang Dolar AS terhadap beberapa mata uang mayor lain. Sektor ekuitas AS terpantau meningkat dengan beberapa indeks saham mampu mencetak level tinggi, sehingga membuat permintaan investor terhadap emas berkurang.

 

Ketidakpastian Politik Dan Ekonomi Global Masih Mengintai

Di Eropa, pemilu nasional yang berlangsung tahun 2017 dimulai dari pemilu Belanda pada akhir bulan Maret nanti. Sedangkan putaran pertama pemilu di Perancis pada bulan April dengan adanya kemungkinan Marine Le Pen akan memenangkan pemilu tersebut. Kedua pemilu ini menyebabkan kondisi politik Uni Eropa tidak pasti.

Sementara itu, pada hari Senin kemarin, Korea Utara menyatakan telah berhasil melakukan uji coba misil balistik. Uji coba rudal tersebut merupakan uji coba pertama yang dilakukan Korea Utara setelah Donald Trump resmi terpilih menjadi Presiden AS. Menurut seorang analis di Geofin Comtrade, Hareesh V, ketidakpastian politik global yang berasal dari AS, Eropa dan Korea Utara akan mendorong harga emas meninggi lagi.

Selain ketidakpastian politik global, para investor kini memberikan perhatian mereka terhadap testimoni Ketua the Fed Janet Yellen pada hari Rabu besok. Analis di FXPrimus, Marshall Gittler berpendapat, Janet Yellen bisa jadi akan menyinggung tentang kenaikan tingkat suku bunga AS pada pertemuan FOMC bulan Maret mendatang. Ia menambahkan, pasar saat ini melihat peluang Rate Hike Maret hanya sebesar 30 persen. Jika the Fed menaikkan suku bunga AS lagi, maka Dolar akan cenderung menguat. Hal ini menyebabkan emas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut akan melemah karena harga si kuning menjadi mahal bagi pemegang mata uang asing lain.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE