Menu

Harga Emas Masih Menanjak Seiring Bearish Dolar

Nadia Sabila

Ekspektasi jeda kenaikan suku bunga AS masih menjadi katalis utama yang menekan Dolar AS dan melambungkan harga emas.

Seputarforex - Harga emas melanjutkan kenaikan pada sesi perdagangan Senin (27/November) malam ini. Emas spot naik 0.5% ke $2012.33 per ounce, emas futures menguat dengan persentase yang sama ke $2013.10, dan grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan gain sebesar 0.68% ke $2015.74— tertinggi sejak Mei 2023.

Menguatnya isu penghentian kenaikan suku bunga Fed yang memicu pelemahan Dolar menjadi penyokong utama harga emas untuk bergerak di atas level $2000. Selain itu, Indeks Dolar AS turun sekitar 0.2% karena minimnya likuiditas di tengah libur Thanksgiving.

"Emas sedang membubung tinggi dan faktanya jelas bahwa harga emas akhirnya menembus di atas $2000 secara signifikan," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

Erlam menggambarkan bahwa pergerakan emas saat ini "murni karena teknikal" meski ada pula dorongan dari data inflasi dan sektor ketenagakerjaan AS pekan lalu. Harga emas saat ini jauh di atas level MA 50, 100, dan 200; hanya berjarak sekitar $60 dari harga tertinggi sepanjang masa pada Agustus 2020 di $2072.49.

 

Kapan Emas Akan Stabil Di Atas $2000?

Ekspektasi bahwa The Fed akan menjeda kenaikan suku bunga—bahkan memotongnya—kembali mencuat. Meskipun Ketua The Fed Jerome Powell sempat mengutarakan sentimen hawkish , data ekonomi tampak tidak mendukung. Dalam catatannya, analis Commerzbank malah sudah memprediksi jika The Fed akan mulai Rate Cut pada pertengahan tahun depan. Sehingga hanya pada saat itulah harga emas kemungkinan akan naik selamanya di atas $2000.

Perhatian pasar kini beralih ke rilis GDP AS dan PCE Price Index pekan ini. Menurut Kyle Rodda, analis dari Capital.com, data ekonomi AS yang dipublikasikan bisa menentukan apakah emas akan tetap berada di atas $2000 atau tidak.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE