Menu

Harga Emas Melandai Karena Profit-Taking Pasca Pelemahan Dolar

Utari

Meski demikian, outlook harga emas menurut beberapa analis cukup cerah, terdukung oleh ketidakjelasan dampak rencana kebijakan Trump pada arah kebijakan moneter the Fed.

Seputarforex.com- Meningkatnya pembelian oleh sebagian besar investor karena ketidakpastian politik AS dan Eropa hanya mampu membuat harga emas di sepanjang pekan ini naik sebesar 0.3 persen. Kondisi ini disebabkan oleh prospek kenaikan tingkat suku bunga AS dalam pernyataan hawkish Yellen beberapa waktu lalu. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan turun ke kisaran harga 1,238 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan 1 gram milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk meningkat menjadi Rp 592,000 daripada sebelumnya di level Rp 590,000.


Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April melandai sebesar 0.19 persen ke kisaran level harga 1,239 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret berada di kisaran harga 18.06 Dolar AS per troy ons;dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret ke level 2.7410 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan sebesar 0.20 persen.

Selama sesi perdagangan kemarin, harga emas mampu melonjak sebesar 0.70 persen ke level harga 1,240 Dolar AS. Hal ini dipicu oleh pelemahan Dolar AS sejalan dengan adanya kecemasan para pelaku pasar tentang kebijakan Presiden AS, Donald Trump. Pemilu Belanda, Perancis serta Jerman yang akan digelar tahun ini juga menyebabkan keresahan pasar sehingga memicu permintaan aset safe haven emas menanjak.

Outlook Harga Emas Cukup Cerah

Beberapa analis berpendapat, outlook kenaikan harga emas dalam jangka pendek cukup cerah, meskipun sektor ekuitas AS masih berada di level tinggi. Penguatan bursa saham AS utamanya didorong oleh optimisme pasar pada rencana Donald Trump untuk memangkas pajak.

"Naiknya harga emas kemungkinan besar mengakibatkan aksi profit-taking investor, sehingga harga emas kembali turun," kata Ilya Spivak, analis di DailyFX. Ia menambahkan, harga emas bisa jadi akan naik lagi menjelang pertemuan negara-negara anggota G-20, dimana untuk pertama kalinya pertemuan ini akan dihadiri oleh Donald Trump.

Sedangkan Jiang Shu, analis di Shandong Gold Group mengatakan, "Pertanyaan sesungguhnya adalah apakah kebijakan ekonomi yang diusung Trump akan mengubah arah kebijakan moneter the Fed". Jika benar demikian, menurut Shu, hal ini akan berdampak besar terhadap outlook jangka panjang emas.

Seperti yang sudah diketahui bahwa, jika the Fed menaikkan tingkat suku bunganya, maka mata uang Dolar AS akan bullish. Akibatnya, harga emas akan terbebani dan logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lain.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE