Menu

Harga Emas Melejit Setelah Rilis Laporan Tenaga Kerja AS

Nadia Sabila

Pertumbuhan Upah AS dilaporkan melemah, meski data NFP dan Tingkat Pengangguran masih solid. Hal itu memicu ekspektasi perlambatan Rate Hike sehingga harga emas naik.

Seputarforex - Harga emas masih melanjutkan kenaikan setelah lonjakan pesat akhir pekan lalu. Pada sesi perdagangan Senin (9/Januari) malam ini, XAU/USD naik 0.53% ke $1875.18, level tertinggi delapan bulan terakhir.

Sementara itu, harga emas spot naik 0.3% ke $1871.84 per ounce, dan harga emas futures menguat dengan persentase yang sama ke $1875.90.

Pelemahan Dolar AS menjadi celah besar bagi emas untuk mendulang penguatan. Meskipun Non Farm Payroll (NFP) dan Tingkat Pengangguran yang dirilis akhir pekan lalu masih lebih baik daripada konsensus, namun data Pertumbuhan Upah mengalami penurunan di bawah ekspektasi.

Baca juga: Dolar AS Gagal Reli Meski NFP Lampaui Ekspektasi

Analis Sal Guatieri dari BMO Capitals Markets di Toronto mengatakan bahwa sektor ketenagakerjaan AS sebenarnya masih tangguh. Namun, kelesuan dan kekurangan tenaga kerja masih terus berlanjut. Selain itu, upah pertumbuhan masih jauh dari konsisten dengan stabilitas harga, sehingga hal ini sangat berisiko mempengaruhi sikap hawkish The Fed.

Jika The Fed lantas menjadi kurang hawkish pada pengumuman kebijakan berikutnya, maka harga emas memiliki potensi untuk kembali menguat. "Data menunjukkan bahwa pengetatan kumulatif Fed pada tahun 2022 mulai berdampak pada ekonomi. The Fed bisa saja memperlambat laju pengetatannya," kata ahli strategi OCBC FX, Christopher Wong.

Sedangkan menurut pendapat analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, emas bakal melanjutkan pergerakan dalam mode sideways di area tinggi pada kuartal awal tahun ini. Hal itu dapat dilihat dari posisi Long yang dipasang oleh para Hedge Fund di awal tahun. Komentar tersebut senada dengan Carsten Menke yang menyebut bahwa harga emas naik berdasarkan kondisi fundamental saat ini.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE