Menu

Harga Emas Meningkat, Investor Waspadai Langkah The Fed Selanjutnya

Utari

Harga emas naik lagi sejalan dengan investor yang mewaspadai kemungkinan adanya pergerakan terbaru the Fed untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter.

Harga emas di sesi perdagangan Asia hari Selasa (16/08) meningkat lagi seiring dengan para investor yang mewaspadai kemungkinan adanya pergerakan terbaru bank-bank sentral utama di dunia, khususnya bank sentral AS untuk kembali melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,343 dolar AS.

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas untuk pengiriman bulan Desember naik sebesar 0.12 persen menjadi 1,349 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September meningkat ke level harga 19.90 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember ke level harga 2.156 dolar AS per pound, mengalami penurunan sebesar 0.25 persen.

Selama perdagangan sesi hari Senin kemarin, harga emas sempat meninggi tipis sejalan dengan ekuitas di AS yang terpantau naik dan menuju ke level tertingginya ditengah-tengah reli di pasar minyak berjangka. Selain itu, harga emas juga mampu menanjak ketika dolar AS relatif tetap lemah dikarenakan oleh adanya prospek pelonggaran kebijakan moneter bank-bank besar di dunia.

Semenjak logam mulia emas mulai merangkak naik hingga sampai ke level harga tertinggi selama 28 bulan di awal bulan Juli, emas sudah menurun hampir 30 dolar AS seiring dengan adanya sebagian besar investor yang mengambil risiko di pasar obligasi. Meski demikian, harga emas sudah mampu meningkat lebih dari 25 persen dan menuju ke level terkuatnya dalam tiga dekade.

 

Investor Menunggu Langkah Bank Sentral AS Selanjutnya

Sebagian besar investor kini masih melanjutkan untuk menunggu rilis notulen rapat FOMC dan mengawasi aktivitas bank-bank sentral global jelang konferensi Jackson Hole Summit pada pekan depan di Wyoming.

Sementara itu, sejalan dengan bank-bank sentral terkemuka di dunia masih berlajut untuk memberlakukan kebijakan tingkat suku bunga negatif sebagai usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, the Fed juga tengah menimbang lini waktu tepat kenaikan tingkat suku bunga AS selanjutnya.

Ketika FOMC menyetujui kenaikan suku bunga 25 basis poin pada bulan Desember tahun lalu, bank sentral AS ini memperkirakan akan menaikkan suku bunganya lagi paling tidak empat kali di tahun 2016. Namun pada kenyataannya the Fed tidak mengubah tingkat suku bunganya pada lima rapat yang sudah diadakan tahun ini, sedangkan data ketenagakerjaan AS dinilai belum menguat signifikan dan tingkat inflasi AS terpantau masih rendah.

Seperti yang sudah diketahui, apabila terjadi kenaikan suku bunga oleh the Fed tahun ini maka akan membuat emas cenderung bearish (menurun) dan akan bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE