Menu

Harga Emas Menyusut Pasca Hujan Laporan Data PMI

SFN

Harga emas menyusut di Sesi Asia Selasa (03/06) hari ini dengan beragamnya data ekonomi yang dirilis oleh Tiongkok, negara importir emas terbesar dunia. Indeks PMI non manufaktur Tiongkok merangkak naik ke angka 55.5, capaian tertinggi sejak bulan November. Sebelumnya, indeks PMI non manufaktur Tiongkok berada pada angka 54.8.

Harga emas menyusut di Sesi Asia Selasa (03/06) hari ini dengan beragamnya data ekonomi yang dirilis oleh Tiongkok, negara importir emas terbesar dunia. Indeks PMI non manufaktur Tiongkok merangkak naik ke angka 55.5, capaian tertinggi sejak bulan November. Sebelumnya, indeks PMI non manufaktur Tiongkok berada pada angka 54.8.


Sedangkan, PMI Manufaktur Tiongkok untuk bulan Mei yang dilaporkan oleh HSBC justru bernasib sebaliknya. Indeks tersebut menurun ke angka 49.4, lebih rendah dari capaian flash reading di angka 49.7. Meski demikian, perolehan tersebut masih lebih tinggi dibandingkan bulan April, di angka 48.1.

Di Comex, harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada harga $1,243.60 per troy ons atau menurun sebanyak 0.03%. Pada sesi overnight harga emas sempat menyentuh level rendah $1,241.20 dan level tinggi $1,251.00. Sementara, harga emas fisik untuk pengrirman segera diperdagangkan pada $1,243.09 per ons pada pukul 9:14 pagi di Singapura.

Selain Tiongkok, malam tadi Amerika Serikat juga melaporkan perolehan indeks manufakturnya. Untuk indeks PMI Manufaktur, ISM bulan Mei, tercatat mencapai indeks 56.4, atau lebih tinggi daripada ekspektasi yang menyebutkan angka 56.2. Sementara untuk PMI ISM Manufaktur, AS meraih angka 55.4, lebih tinggi dari perolehan bulan lalu di angka 54.9.

Angka PMI tersebut sempat mengalami tiga kali revisi. Dan sementara pasar masih dibingungkan oleh koreksi, emas pun melemah, mengingat angka PMI AS tersebut masih di atas 50, yang artinya masih berada dalam taraf ekspansi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE