Menu

Harga Emas Meroket Setelah Putin Umumkan Operasi Militer

Nadia Sabila

Vladimir Putin resmi memerintahkan operasi militer khusus ke Ukraina. Harga emas melejit hingga mendekati $2000 pasca kabar tersebut.

Seputarforex - Harga emas naik nyaris 2% di sesi perdagangan Kamis (24/September) siang ini. Operasi militer khusus oleh Rusia ke Ukraina memicu kemarahan dari pihak AS yang membela Ukraina. Saat berita ini ditulis, XAU/USD naik 1.69% ke $1940.08, tertinggi sejak Januari 2021.

Harga emas spot juga meroket dan diperdagangkan di $1943.28 per ounce, tak lama setelah sempat menyentuh level tertinggi $1948.77. Di Comex New York, harga emas futures naik 1.9% ke $1945.90.

 

Rusia Kobarkan Perang, Emas Jadi Rebutan

Suasana semakin mencekam menyusul sejumlah ledakan rudal di Kyiv begitu pasukan militer Rusia mendarat di pantai perbatasan. Tak hanya Kyiv, Kharkiv yang menjadi kota terbesar kedua di Ukraina juga ikut dibombardir.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," demikian pernyataan Putin yang disiarkan oleh kantor berita Rusia pagi tadi.

Vladimir Putin serius mengobarkan genderang perang dan menanggalkan upaya diplomasi. Presiden Rusia tersebut mengancam bahwa negara manapun yang mengintervensi upayanya terhadap Ukraina, akan ditindak keras dengan perlakuan yang belum pernah diberikan sebelumnya.

Sebelumnya, AS memang telah memberikan peringatan bahwa Rusia benar-benar akan melakukan invasi militer. "Semua yang telah kami lihat selama 24 hingga 48 jam terakhir di Rusia mengindikasikan (bahwa negara tersebut tengah merancang) sentuhan akhir untuk menempatkan pasukannya di seluruh perbatasan Ukraina, baik di utara, selatan, maupun bagian timur sebagai persiapan invasi penuh," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Dengan demikian, gesekan antara blok Barat dan blok Timur saat ini telah semakin keras dan tak terhindarkan. Emas, dalam hal ini, menjadi aset safe haven paling aman untuk menempatkan investasi.

Menurut analis Jeffrey Halley dari OANDA, emas adalah aset safe haven memggiurkan yang bersaing dengan Dolar AS dalam situasi konflik geopolitik seperti saat ini. Harga emas diperkirakan terus reli menuju resisten $1960 per ounce dan bahkan dapat menguji $2000 dalam beberapa sesi ke depan.

Sejauh 2022 berlangsung. harga emas telah meroket hingga 8%. Krisis Rusia-Ukraina menjadi pemicu paling besar atas kenaikan tersebut. Konflik Rusia-Ukraina mendapat perhatian pasar komoditas karena Rusia merupakan produsen emas terbesar ketiga dunia, dan produsen utama logam penting lain seperti paladium dan platina.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE