Menu

Harga Emas Merosot Akibat Lonjakan NFP AS

Nadia Sabila

Membaiknya data ketenagakerjaan AS mengurangi permintaan terhadap emas. Para investor beralih ke aset risiko tinggi sehingga harga emas turun.

Seputarforex - Harga emas turun tajam di sesi perdagangan Jumat (05/Juni) malam, akibat meningkatnya optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi global. Data NFP AS yang dilaporkan lebih tinggi daripada ekspektasi, menjadi dasar meningkatnya minat risiko sehingga meredam permintaan atas aset safe haven seperti emas.

Harga emas spot turun lebih dari 2 persen ke $1,675.70 per ounce pada pukul 15:08 GMT, sejalan dengan harga emas futures yang anjlok 2.8 persen ke $1,678.40. Saat berita ini ditulis, grafik XAU/USD menunjukkan penurunan harga emas hingga 1.85 persen ke $1,681.37, terendah sejak 13 April.

Harga emas tertekan oleh penguatan Dolar AS menyusul rilis Non Farm Payroll (NFP) AS bulan Mei 2020 yang naik menjadi 2.509 juta, lebih daripada ekspektasi kenaikan di -7.7 juta. Tingkat Pengangguran AS pun turut menyumbang kemajuan positif, karena berhasil turun menjadi 13.3 persen dan mematahkan ekspektasi kenaikan ke 19 persen.

"Kita memiliki data Non Farm Payroll AS yang lebih kuat daripada ekspektasi. Kenaikan menjadi 2.5 juta, mengalahkan ekspektasi minus 7.5 juta. Selisih dari angka tersebut semakin menghidupkan ekspektasi akan pemulihan ekonomi AS," komentar Bart Melek, analis dari TD Securities.

Selain itu, penurunan harga emas hari ini juga dipengaruhi oleh menguatnya yield obligasi. Melek menambahkan, opportunity cost untuk mempertahankan emas dalam portofolio sudah menguap.

 

Harga Emas Masih Bullish Dalam Jangka Panjang

Namun demikian, analis Rhina O'Connel dari INTL FCStone mengatakan bahwa harga emas masih mendapat pengaruh positif dari berbagai ketidakpastian dalam jangka panjang. Di antaranya adalah ketidakpastian ekonomi, tensi perdagangan, dan masalah politik di Amerika Serikat.

Minggu depan, pasar akan menyambut hasil rapat FOMC The Fed. Bank sentral AS tersebut telah menginjeksikan stimulus masif dan memotong suku bunga hingga nol untuk menyangga perekonomian dari dampak buruk pandemi Corona. Kebijakan moneter yang longgar cenderung memperkuat harga emas, sehingga sentimen dovish dalam pernyataan The Fed bisa menopang kenaikan emas.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE